Joko Widodo Presiden, hari ini, Senin (25/2/2019), mempunyai serangkaian agenda kunjungan kerja, di daerah Cilacap, Jawa Tengah.
Salah satunya, meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi Fase Kedua, yang merupakan bagian dari program mega proyek listrik 35 ribu mega watt.
PLTU Cilacap Ekspansi fase kedua yang mulai digarap pertengahan Oktober 2016, bisa rampung lebih cepat dari target awal selesai tahun 2020.
Proyek seluas 26 hektare itu dibangun di atas lahan tiga desa, yaitu Desa Karangkandri, Desa Menganti dan Desa Slarang, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap.
Nantinya, PLTU Cilacap Ekspansi akan memasok ke jaringan 500 kilovolt Jawa-Bali melalui Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITET) Adipala, dan diteruskan ke GITET Kesugihan.
Beroperasinya PLTU Cilacap Ekspansi fase kedua, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan industri, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sekadar diketahui, PLTU Cilacap Ekspansi merupakan proyek kolaborasi BUMN dengan perusahaan swasta yang membentuk konsorsium PT Sumber Segara Primadaya (S2P).
S2P adalah perusahaan patungan PT Sumberenergi Sakti Prima (SSP) sebanyak 51 persen kepemilikan saham, dan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) sebesar 49 persen.
Total biaya investasi untuk PLTU Cilacap Ekspansi mencapai 1,3 miliar Dollar AS atau sekitar Rp18,2 triliun.
Untuk membiayai proyek itu, Konsorsium S2P menggunakan dana pinjaman dari Bank of China, China Development Bank, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Selain meresmikan PLTU Cilacap Ekspansi, Jokowi Presiden juga akan menyalurkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Nontunai (BPNT).
Tahun ini, pemerintah mengalokasikan lebih banyak anggaran bantuan untuk keluarga kurang mampu secara ekonomi. Jika tahun 2018 pemerintah mengucurkan Rp19 triliun, tahun 2019 ini jumlahnya naik menjadi Rp34 triliun.
Agenda Presiden berikutnya dalam rangkaian kunjungan kerja hari ini adalah membagikan sertifikat tanah kepada masyarakat daerah Cilacap. (rid/wil)