Joko Widodo Presiden, hari ini, Senin (25/2/2019), menyerahkan Sertifikat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Sekitar 1.500 sertifikat tanah diserahkan kepada masyarakat penerima sertifikat dari empat kabupaten, meliputi Cilacap, Banjarnegara, Banyumas, dan Purbalingga, di Gelanggang Olahraga Tenis, Kabupaten Cilacap.
Presiden berjanji akan mempercepat sertifikasi lahan untuk rakyat demi meminimalisir konflik atau sengketa lahan di Indonesia.
Selain itu, Jokowi juga berpesan kepada masyarakat untuk menjaga sertifikat yang telah diterimanya dengan baik.
“Jangan sampai sertifikatnya rusak karena genteng rumah bocor. Langsung foto copy, lalu dibungkus plastik supaya aman,” ujar Presiden.
Presiden juga berpesan supaya masyarakat yang ingin menjadikan sertifikatnya sebagai agunan untuk modal usaha, hati-hati dan memperhitungkan dengan cermat kemampuan membayarnya.
“Kalau mau dipakai untuk agunan atau jaminan ke bank, saya titip hati-hati. Tolong dikalkulasi bisa mengangsur atau enggak. Kalau enggak bisa, enggak usah,” tutur Presiden.
Lebih lanjut, Jokowi berpesan jangan sampai uang pinjaman bank itu untuk beli (kredit) hal-hal yang belum perlu seperti kendaraan.
“Kalau bisa gunakan semuanya untuk modal investasi, usaha, atau kerja,” tegas Jokowi.
Sekadar diketahui, di Kabupaten Cilacap diperkirakan ada 1.179.630 bidang tanah, di mana 74,61 persen di antaranya (880.134 bidang tanah) belum terdaftar.
Pemerintah menargetkan tahun 2023 selurih bidang tanah di Cilacap akan bersertifikat.
Turut hadir mendampingi Presiden, Sofyan Djalil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Pratikno Menteri Sekretaris Negara, Agus Gumiwang Kartasasmita Menteri Sosial, Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah, dan Tatto Suwarto Pamuji Bupati Cilacap. (rid/iss/ipg)