Lewat tagar #DiRumahAja, selain sibuk perkuliahan lewat daring atau online, mahasiswa Universitas Narotama Surabaya, wajib mengeksplorasi keterampilannya yang diharapkan bermanfaat bagi diri sendiri maupun masyarakat, agar tetap mampu beradaptasi dan tidak gagap memasuki new normal.
Beberapa di antara mereka adalah Ling Ling dan Joseph. Ling Ling yang merupakan mahasiswi semester 2 Program Studi Ilmu Hukum, menghabiskan waktunya selama #DiRumahAja dengan menjual bahan kue bersama dengan orangtuanya.
Ditambah lagi, selama masa pandemik ini Ling Ling juga menjual alat kebersihan dan masker yang banyak diperlukan oleh masyarakat.
“Sebelumnya kan saya kerja ikut orang, tapi kemudian selama masa pandemi ini saya memutuskan untuk berdagang sendiri saja sama orangtua. Selain menjual bahan kue, saya juga menjual alat kebersihan dan masker, serta menjual makanan cemilan seperti popcorn dan corndog yang saya buat sendiri dengan sistem preorder,” ujarnya.
Kemudian saat mendekati Hari Raya Idulfitri kemarin, Ling Ling juga membuat hampers atau parcel untuk hantaran para teman dan kerabat. Ling Ling jadi banyak belajar selama masa pandemi ini.
“Ternyata berdagang itu tidak mudah tapi juga sangat menyenangkan,” katanya.
Sedangkan Joseph yang merupakan mahasiswa semester 2 Program Studi Sistem Informasi, tergabung dalam tim pengerjaan proyek milik Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama, Aryo Nugroho, ST. S.Kom. MT, yaitu Belinda dan Juminten.
Belinda adalah Belajar Interaktif Dalam Jaringan, sedangkan Juminten adalah kegiatan tatap muka pengajaran dilakukan secara live.
“Dalam tim tersebut saya bekerja sebagai designer. Mulai dari design tampilan web perusahaan, design tampilan produk, dan design pesanan dari customer. Saat ini kami bekerjasama dengan 21 SMP swasta di Surabaya untuk membantu pelaksanaan pembelajaran dan ujian sekolah mereka,” jelas mahasiswa bernama lengkap Nathanael Joseph Dewantara itu.
Joseph menjelaskan, pengoperasian web Belinda hampir mirip seperti E-Learning Universitas Narotama, siswa bisa mendownload soal ujian dari web ini, kemudian mereka mengerjakan secara offline.
“Lalu jawaban mereka dikirimkan ke web ini lagi. Dikarenakan ada beberapa sekolah yang terkena kendala, kita beri opsi ke Google Form juga,” lanjutnya.
Diharapkan dengan berbagai kegiatan, selain perkuliahan yang sudah dilakukan secara online, para mahasiswa juga mengembangkan diri, membuat karya yang berguna bagi masyarakat, sekaligus juga mulai mencoba belajar hal baru dan beradaptasi dengan hal-hal baru agar tidak gagap dengan new normal. (tok/ang/ipg)