Sabtu, 23 November 2024

Khofifah Pastikan Siswa Tidak Bisa Googling Meski USBN Berbasis Smartphone

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur saat di SMA Negeri 2 Surabaya, Senin (4/3/2019). Foto: Denza suarasurabaya.net

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur memastikan, pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) baik berbasis komputer maupun smartphone (BKS) tidak terjadi kebocoran soal.

Siswa yang memilih menggunakan smartphone, dia pastikan juga tidak bisa googling (mencari informasi/jawaban melalui mesin pencari google) karena begitu login, aplikasi lain dipastikan terkunci.

“Harapannya, ini akan membangun karakter anak didik kita, bahwa kejujuran menjadi bagian penting yang harus dipertaruhkan pada saat ujian akhir,” ujarnya di Gerbang SMA Negeri 2 dan 1 Surabaya, Senin (4/3/2019).

Hari ini, Khofifah meninjau pelaksanaan USBN BKS di sejumlah sekolah di Surabaya. Baik sekolah swasta maupun negeri. Di SMA Kompleks, terutama SMA Negeri 5, 2, dan 1, dia tidak mendapati penggunaan smartphone.

Namun, sebelumnya, di SMA Hang Tuah dan juga SMA dr Soetomo, dia menyebutkan ada sebagian siswa yang menggunakan smartphone. Demikian halnya di SMA Negeri 9 Surabaya.

Pantauan suarasurabaya.net ada 17 kelas, masing-masing berisi 18 siswa SMA Negeri 9, yang melaksanakan USBN menggunakan smartphone. Sementara dua kelas lainnya, berisi maksimal 38 siswa, menggunakan komputer.

Penggunaan smartphone ini dilakukan untuk mengatasi kekurangan jumlah komputer yang tersedia, serta untuk mempersingkat sesi pelaksanaan USBN.

Terbukti, kalau sebelumnya bisa sampai dua sesi, USBN di SMAN 9 kini bisa dilakukan satu sesi. Sehingga pada siang hari, siswa kelas I dan kelas II bisa melaksanakan ujian tengah semester (UTS).

Saiful Rahman Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur mengatakan, penggunaan smartphone di Jawa Timur setidaknya 20 persen dari total pelaksana USBN di seluruh daerah di Jawa Timur.

“Biasanya, sekolah yang berambisi bisa melaksanakan satu sesi yang menerapkan pelaksanaan USBN berbasis smartphone,” ujarnya ketika mendampingi Khofifah.

Berkaitan dengan kebocoran soal, Khofifah memastikan hal itu tidak akan terjadi. Sebab, pasa pelaksanaan USBN kali ini, Dispendik telah menyediakan lebih dari 5 ribu soal.

“Tahun ini saya rasa kita akan bisa menjaga akuntabilitas pelaksanaan USBN, karena Dispendik menyiapkan 5.000 lebih soal. Jadi bisa dipastikan kalau satu kelas maksimum 40 siswa, masing-masing siswa soalnya beda,” kata Khofifah.

Pelaksanaan USBN ini, kata Khofifah, merupakan penentu 100 persen kelulusan siswa. Karena itulah, dia mengajak Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jatim dan Saiful Rahman Kadindik Jatim untuk berpuasa.(den/tin)

“Tadi pagi di Grahadi, kami juga salat tahajud, salat hajat, tujuannya untuk menghadirkan perasaan, ruh, dan jiwa kepada anak-anak kita SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah yang sedang melaksanakan USBN,” ujarnya.(den/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs