Gunung Merapi satu kali meluncurkan guguran lava pijar ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak luncur 350 meter pada Senin (4/3/2019), kata Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Melalui akun Twitter resminya, BPPTKG juga menyatakan bahwa selama pukul 00.00-06.00 WIB berdasarkan data seismik terekam enam kali gempa guguran dengan amplitudo 3-10 mm dan durasi 15,6-38 detik.
Selain gempa guguran, terekam pula satu kali gempa embusan dengan amplitudo 8 mm selama 29 detik, satu kali gempa hybrid dengan amplitudo 7 mm selama 10,5 detik, dan satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 2 mm selama 55,8 detik.
Berdasarkan analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang terakhir dirilis BPPTKG, volume kubah lava gunung api itu mencapai 461.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 1.300 meter kubik per hari.
Kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan masih rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Sehubungan dengan kejadian guguran awan panas guguran dengan jarak luncurnya semakin jauh, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Warga di kawasan itu juga diminta mewaspadai bahaya lahar hujan, terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi.(ant/tin/rst)