Sabtu, 23 November 2024

Pengamat Ekonomi: Sektor Pertanian Paling Terdampak Banjir di Jatim

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Sejumlah anak-anak berjalan melewati sawah yang terendam air Kali Kening di Desa Guyangan, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro, Kamis (7/3/2019). Foto: Antara

Gigih Prihantono Pengamat Ekonomi Universitas Airlangga mengatakan, banjir yang melanda sejumlah daerah di Jawa Timur sejak Selasa (5/3/2019) hingga Kamis (7/3/2019) akan membawa dampak paling besar pada sektor pertanian. Pasalnya, banjir telah merendam banyak sawah di daerah-daerah tersebut.

“Sektor pertanian sangat terdampak. Cadangan pangan terendam, otomatis berpengaruh terhadap pangan,” ujar Gigih ketika dihubungi suarasurabaya.net pada Kamis (7/3/2019).

Jika banjir terus berlanjut, ia memprediksi, ada kemungkinan Bulog harus membuka stok barang yang ada di gudang. Lebih parah, jika ketersediaan barang di Bulog tidak terpenuhi, kemungkinan terburuk, pemerintah perlu melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Selain prediksi dampak ekonomi tersebut, ia juga merekomendasikan agar pemerintah memiliki skema penanganan bencana yang memikirkan social fund, atau ganti rugi akibat gagal panen. Pasalnya, menurut Gigih, petani-petani tersebut biasanya berasal dari kelas menengah kebawah yang jika gagal panen akan sangat berpengaruh pada pendapatannya.

“Harusnya kita punya pendanaan untuk ganti rugi fisik, ganti rugi gagal panen. Selama ini hanya untuk kerugian materil saja, belum ada yang berpikir sampai sana. Biasanya jalan rusak, rumah rusak diperbaiki. Harus ada social fund, kalau rusaknya pertanian,” kata Gigih.

Sebagai informasi, beberapa daerah di Jawa Timur yang terendam banjir sejak Selasa (5/3/2019) hingga Kamis (7/3/2019) adalah Madiun, Ngawi, Nganjuk, Ponorogo, Trenggalek, Kediri, Magetan, Bojonegoro, Pacitan, Tuban, Lamongan, Gresik dan Probolinggo. (bas/tin/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs