Wawasan Kesadaran Gender Juga Bisa Didapat Lewat Media

Tingkat pendidikan menjadi salah satu hal penting yang mempengaruhi kesadaran gender pada perempuan. Akses untuk mendapatkan wawasan tentang kesadaran gender menjadi kendala tersendiri bagi perempuan yang tidak mendapat kesempatan mengenyam pendidikan tinggi.

Margaretha Pemerhati Kekerasan Seksual pada perempuan sekaligus Dosen Psikologi Unair mengatakan, hal ini sedikit banyak tertolong dengan keberadaan teknologi informasi yang semakin meluas hingga ke perempuan di kalangan menengah ke bawah sekali pun.

“Untungnya kita berada di dunia yang persebaran teknologi informasinya sangat cepat. Komunikasinya bisa dibuka lewat online. Termasuk orang-orang yang tidak berpendidikan tinggi juga mengakses. Inilah tugas media, pengelola media sosial, tugas kita, untuk memberi suara untuk bisa diterima oleh mereka,” ujar Retha kepada suarasurabaya.net pada Jumat (8/3/2019).

Ia mengatakan, perempuan yang tidak memiliki akses pada pendidikan tinggi formal bisa membaca dan mencari tau mengenai kesadaran gender dan nilai-nilai perempuan universal melalui kanal-kanal media sosial maupun media massa di Internet.

“Bisa baca lewat Facebook, Suara Surabaya, dan lainnya, untuk memperluas wawasan mereka,” ujarnya.

Tak hanya menguatkan wawasan, perempuan yang tidak mendapat akses pada pendidikan tinggi juga perlu mendapat pelatihan keahlian agar lebih berdaya. Menurutnya, program-program pengabdian dari kampus, LSM, dan lembaga-lembaga bisa menjadi menjembatani hal tersebut. (bas/iss/ipg)