Update: Tujuh Orang Meninggal dalam Insiden Pesawat Jatuh di Philadelphia
Minggu, 2 Februari 2025 | 22:03 WIB
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengatakan, dia sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk solusi jangka panjang.
“Tadi tol (Nganjuk-Madiun) sudah bisa dipakai, ke depan saya tetap meminta ada solusi efektif jangka panjang seperti Bopuncur, Bogor-Puncak-Cianjur,” ujarnya di Gedung DPRD Provinsi Jatim, Jumat (8/3/2019).
Kamis (7/3/2019) malam, kata Khofifah, dia mengaku sudah berdiskusi dengan Dirjen Sumberdaya Air dan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR soal itu. Sebab, sebelumnya dia sudah menelepon Menteri PU PERA.
Dia meminta ada Tim Kementerian PU PERA yang bisa membantunya melakukan exercise penyelesaian masalah banjir di Jatim. “Ada hulu dan hilirnya. Di hulu ada titik kali dari Bengawan Solo ke Kali Madiun, Kali Jeroan. Ada tanggul yang jebol. Kemarin BBWS datangkan alat berat. Jangka pendeknya, pasang sandbag dan Bronjong. Kurang lebih 500 meteran. Jangka panjang harus plengsengan,” ujarnya.
Dia menegaskan, solusi ini harus dikerjakan satu per satu karena masalahnya berbeda-beda. Beberapa titik sungai butuh sudetan. Dia mencontohkan Sungai Kemuning di Sampang.
“Nanti akan dibangun plengsengan. Dikerjakan oleh kementerian PU PERA. Pemkab diharap membuat sudetan ke laut, lahan dari pemkab, pembiayaan dari APBN. Minimal, ke depan masyarakat Kota Sampang tidak perlu khawatir kebanjiran lagi,” katanya.
Suban Wahyudiono Kepala BPBD Provinsi Jatim mengatakan, secara umum banjir di sejumlah wilayah di Jawa Timur sudah mulai surut. Madiun surut meski genangan terendah masih 50 sentimeter.
Beberapa daerah lain seperti Ponorogo, kata Suban, memang masih perlu perhatian. Sedangkan daerah seperti Blitar sudah surut sepenuhnya.
Sementara, pengungsi menurutnya juga sudah kembali ke rumah atas permintaan mereka sendiri untuk menyelamatkan barang-barang yang masih tertinggal di rumah mereka.(den/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
