Sabtu, 23 November 2024

Riset PT Inka dan ITS Hasilkan Prototype Sistem Penggerak Tram Listrik

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Joni Hermana Rektor ITS Surabaya saat melihat prototype hasil riset PT Inka dan ITS Surabaya. Foto: Humas ITS Surabaya

Kerjasama riset PT Industri Kereta Api (Inka) Persero dengan ITS melalui Pusat Unggulan Iptek Sistem dan Kontrol Otomotif (PUI-SKO) membuat sistem penggerak yang akan diaplikasikan pada tram listrik ini telah menghasilkan prototype yang diserahkan ITS kepada PT Inka di Gedung Riset Mobil Listrik ITS.

Dr Muhammad Nur Yuniarto ST., Direktur Eksekutif PUI-SKO ITS, menyampaikan bahwa proyek yang menghabiskan waktu selama enam bulan ini merupakan satu langkah ke depan yang ditempuh oleh engineer ITS dalam bidang pembuatan sistem penggerak.

Sebelumnya, sistem penggerak yang diproduksi oleh engineer ITS hanya mampu menghasilkan daya maksimum sekitar 100 kiloWatt (kW). Sedangkan, sistem penggerak baru ini diklaim mampu menghasilkan daya sebesar 150 sampai 300 kW.

“Jika dilihat dari daya yang dihasilkan, sistem ini merupakan sistem penggerak terbesar yang pernah dibuat di Indonesia,” terang dosen Teknik Mesin ITS ini meyakinkan.

Yoga Uta Nugraha, Ketua Engineer Team ITS yang merancang sistem penggerak ini menjelaskan, sistem ini terdiri dari motor listrik dan controller. Alat ini tersusun dari enam motor listrik dengan tipe Axial Brushless DC Motor.

“Sistem pendinginan yang digunakan adalah direct cooling on stator yang sangat bagus untuk menjaga suhu motor listrik, sehingga tetap pada performa dan efisiensi terbaik,” terang Yoga Uta Nugraha.

Mahasiswa yang akrab disapa Uta ini kembali menjelaskan, alat yang ia rancang sejak bulan Agustus 2018 ini menggunakan dua controller dengan konfigurasi satu controller pada setiap tiga motor listrik. Dengan kemampuan programmable controller, maka sangat mudah untuk melakukan penyesuaian daya pada saat diaplikasikan pada tram listrik.

Menurut Uta, proses pembuatan sistem ini sempat menghadapi kendala, yaitu ada beberapa komponen yang tidak diproduksi oleh PUI-SKO ITS sendiri. Sehingga harus menunggu untuk dibuatkan oleh pabrik di luar ITS.

Hal tersebut mengakibatkan pembuatan sistem ini mengalami keterlambatan dari rencana awal. “Meskipun demikian, kami (timnya, red) merasa senang karena akhirnya sistem ini berhasil dirampungkan,” kata Uta.

Sebelum diserahkan kepada PT Inka prototype sistem penggerak ini diuji coba terlebih dahulu di hadapan para undangan. Sehingga jika ada kekurangan akan menjadi evaluasi untuk sistem penggerak yang akan dipakai selanjutnya.

Pada seremoni penyerahan tersebut, Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD., Rektor ITS, menyerahkan prototype kepada PT Inka yang diwakili oleh Direktur Teknologi dan Komersial PT Inka, Ir Agung Sedaju MT.

Dalam sambutannya, Prof Joni menyampaikan apresiasinya kepada tim engineer ITS. Ia mengatakan, ia percaya jika hasil kerja dari PUI-SKO ITS tidak akan mengecewakan.

“Inovasi ini membuktikan bahwa sebenarnya kita (bangsa Indonesia, red) mampu berinovasi dalam bidang teknologi tinggi, saya berharap teknologi yang akan diimplementasikan oleh PT Inka ini akan benar-benar bermanfaat,” tegas Joni Hermana yang juga Guru Besar Teknik Lingkungan ITS ini.

Sementara itu, Agung Sedaju dalam sambutannya menyampaikan, jika secara keilmuan PT Inka mungkin tidak mampu menyelesaikan sistem penggerak tersebut.

Oleh karena itu, PT Inka memutuskan untuk bekerjasama dengan ITS dalam menyelesaikan sistem ini. Pria yang akrab disapa Agung ini juga menyampaikan, kerjasama ini juga merupakan wujud sinergi antara dunia industri dan pendidikan.

“Melalui kerjasama riset ini diharapkan pengembangan produk dalam negeri, khususnya terkait dengan komponen-komponen kendaraan listrik, menjadi semakin handal dan teruji,” ujar Agung.

Bahkan Agung menambahkan bahwa saat ini sudah ada tiga kota di Indonesia yang tertarik untuk menggunakan tram listrik buatan Inka tersebut. Yakni Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang.(tok)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs