Minggu, 24 November 2024

Mendikbud: Nasionalisme Harus Tetap Ditanamkan Kepada Siswa

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Muhadjir Effendy Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) saat meninjau SMA Trensains Muhammadiyah Sragen dan peserta didik terdampak banjir bandang di Kota Madiun, Senin (11/3/2019). Foto: Istimewa

Muhadjir Effendy Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) bertolak ke Kota Madiun untuk meninjau sekolah dan peserta didik terdampak banjir bandang, Senin (11/3/2019). Mengawali kunjungan, Menteri Muhadjir menyempatkan untuk singgah ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Trensains Muhammadiyah Sragen.

Saat beraudiensi dengan para guru, Muhadjir menekankan untuk tetap menanamkan nilai-nilai nasionalisme selama kegiatan belajar mengajar.

“Nasionalisme harus ditanamkan kepada anak-anak,” ujarnya di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen, Jawa Tengah, Senin (11/3/2019).

Saat bersamaan, Muhammad Fahrur Roni, kepala sekolah SMA Trensains Muhammadiyah menjelaskan penanaman nilai nasionalisme secara berkesinambungan dilakukan bagi siswa.

“Kami itu tetap mempertahankan upacara yang rutin dilakukan, ada kegiatan kepanduan, materi kewarganegaraan juga diajarkan di kelas juga,” jelas Fahrur.

Kegiatan itu, kata Fahrur, diberikan sebagai upaya menangkal radikalisme di kalangan siswa.

Tidak hanya itu, Fahrur menekankan bahwa ajaran nasionalisme pun memang diberikan dengan memegang nilai tradisi pesantren Hisbil Waton.

“Kami tekankan pengetahuan Muhammadiyah sebagai kultur dan tradisi untuk nasionalisme yang dimiliki, bentuknya ekstrakurikuler kepanduan bagi siswa, komando satgas siswa dengan nilai-nilai Muhammadiyah,”jelasnya.

Mengakhiri audiensi, Muhadjir himbau agar sekolah tetap pertahankan nilai-nilai kultur Muhammadiyah sebagai basis ajaran sekolah.

“Tetap pertahankan kultur. Jadi, identitas tetap pesantren walau bisa sains tetap bisa baca kitab,”pungkas Muhadjir.

Sekolah Menengah Atas (SMA) Trensains Muhammadiyah Sragen merupakan sekolah berbasis agama. Persentase kegiatan belajar mengajar sebanyak 40 persen untuk kegiatan keagamaan Islam. Adapun sebanyak 12 rombongan belajar yang dimiliki sekolah di wilayah Jawa Tengah (faz/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
27o
Kurs