Tujuh orang Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Ro-Ro (roll on-roll off) atau Kapal Motor Penumpang (KMP) Kirana III milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) terjangkit Covid-19.
Nyono Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur menyatakan ini dalam konferensi pers perkembangan kasus Covid-19 di Jawa Timur, di Gedung Negara Grahadi, Senin (18/5/2020) malam.
“Ada 35 orang ABK di KMP Kirana III milik PT DLU. Pada 12 Mei kemarin dilakukan swab, hasilnya 7 ABK positif. Mereka saat ini sudah dirawat isolasi di RS PHC Surabaya,” katanya.
Sebagaimana 74 ABK KMP Awu milik PT Pelni yang dinyatakan non reaktif rapid test, 28 ABK KMP Kirana III yang dinyatakan reaktif rapid test juga harus menjalani karantina mandiri di atas kapal.
Penerapan karantina di dalam kapal di zona karantina untuk ABK kapal laut, kata Nyono, sudah sesuai dengan SOP Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Karantina on board diharuskan bagi ABK non reaktif rapid test.
“Sedangkan aturan dari Syahbandar, harus ada yang menunggu (kapal). Jadi ABK itu menunggu kapal sekaligus karantina. Saat ini kapalnya di zona karantina di atas buih 2 dan 3 pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya,” ujarnya.
Sebelum kasus positif Covid-19 yang dialami ABK kapal jenis Ro-Ro milik PT DLU ini, Nyono juga yang menyampaikan informasi tentang terjangkitnya 16 ABK KMP Awu milik PT Pelni.
PT Pelni mengeluarkan kebijakan rapid test terhadap 90 ABK KMP Awu yang hasilnya 16 di antaranya dinyatakan reaktif dan setelah menjalani swab tes PCR hasilnya pun positif Covid-19.
Seluruh ABK KMP Awu yang dinyatakan positif Covid-19 saat ini juga dirawat di RS PHC Surabaya yang merupakan rumah sakit milik Pelindo III BUMN. ABK lain juga dikarantina di atas kapal.
Sampai saat ini, tim tracing Gugus Tugas Covid-19 belum menyampaikan hasil penelusurannya, dari mana para ABK di dua kapal tersebut tertular virus SARS CoV-2. (den/ang/ipg)