Jumat, 22 November 2024

Industri Wisata Harus Mulai Terapkan Protokol Kesehatan di Era New Normal

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ilustrasi. Para wisatawan di Bali. Foto: Antara

Wishnutama Kusubandio Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) mengajak industri pariwisata menerapkan protokol kesehatan untuk menyambut “new normal” di sektor pariwisata pascapandemi Covid-19.

Wishnutama Menparekraf dalam keterangannya Sabtu (16/5/2020) menjelaskan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) saat ini tengah berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga dan stakeholder terkait untuk menyiapkan protokol-protokol yang nantinya bisa diterapkan bagi industri pariwisata pascapandemi usai.

“Protokol kesehatan hingga keamanan nantinya menjadi perhatian wisatawan. Kami terus bekerja keras untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam menyiapkan protokol kesehatan dalam rangka mempercepat pemulihan sektor pariwisata,” kata Wishnutama dilansir Antara.

Ia berbicara dalam International Tourism Webinar dengan tema “Changes of Tourism Paradigm In the Era of New Normal” yang diselenggarakan Indonesia Tourism Forum (ITF), Jumat (15/5/2020.

Dalam kesempatan tersebut hadir pula, Gloria Guevara ManzoPresident and CEO of the World Travel and Tourism Council (WTTC), Nirwandar Chairman Indonesia Tourism Forum Sapta, Hariyadi Sukamdani Ketua PHRI, Budi Tirtawisata CEO of Panorama Group Tourism and Hospitality, Irfan Setiaputra Dirut Garuda Indonesia, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati Wakil Gubernur Bali, dan CEO of Clobothink Consultant, Irshad Cader Australasia & Middle East.

Wishnutama menyatakan optimistis, sektor parwisata Indonesia dapat lebih cepat pulih dari diprediksi sebelumnya. Beberapa studi menunjukkan bahwa sektor pariwisata membutuhkan sekitar 5 tahun untuk kembali ke keadaan normal pascapandemi Covid-19 ini.

Namun ia meyakini Indonesia bisa berbuat lebih baik dari itu asalkan diiringi dengan harmonisasi stakeholders

Momentum penutupan kawasan wisata akibat pandemi pun disarankan untuk jadi kesempatan evaluasi dan menata ulang tempat wisata. Sehingga nantinya dapat menghadirkan pelayanan yang menghasilkan kesan lebih baik bagi wisatawan termasuk dalam menerapkan pariwisata berkelanjutan.

“Kita harus menormalkan sektor pariwisata kita lebih cepat. Kita harus sepenuhnya menyadari bahwa pariwisata adalah tulang punggung perekonomianw,” ujarnya dilansir Antara.

Sektor pariwisata, kata Wishnutama juga memberikan kontribusi yang signifikan untuk penciptaan lapangan kerja, membawa devisa, investasi, dan merangsang hampir semua sektor lainnya. Itulah sebabnya, pihaknya bekerja keras untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam mempercepat pemulihan sektor pariwisata, mulai dari sertifikasi sehat hingga menjadi tuan rumah acara MICE dan olahraga internasional di Indonesia pascapandemi, misal menjadi tuan rumah MotoGP Mandalika pada 2021.

Wishnutama juga menjelaskan, pascapandemi Covid-19 akan terjadi tren baru perubahan perilaku manusia atau yang disebut “new normal” termasuk salah satunya berdiskusi secara virtual, yang sebelum Covid-19 muncul, hal ini jarang dilakukan.

“Artinya era digital ini terakselerasi dengan cepat dan ini bukan menjadi hal yang sementara, pascapandemi. Ini harus menjadi kekuatan baru Indonesia. Ini salah satu masa depan yang harus didukung. Untuk itu kita sambut dengan optimistis,” kata Wishnutama.

Sebelum pandemi Covid-19 dunia pariwisata sangat diminati dengan pertumbuhan internasional yang signifikan tapi sekarang, semuanya tiba-tiba berubah menjadi bencana global. Perkiraan OECD menunjukkan terjadi penurunan 45 persen pada kinerja sektor pariwisata internasional di tahun 2020. Dan, jumlah tersebut akan meningkat hingga 70 persen jika pemulihan tertunda hingga September 2020.

Di Indonesia, sama seperti belahan dunia lainnya, hampir semua tujuan wisata, atraksi, dan fasilitasnya terhenti atau ditutup karena pandemi Covid-19.

Ribuan hotel dan ratusan restoran, agen perjalanan sekarang ditutup. Ratusan pesawat berdiri di landasan bandara dan jutaan pekerja sektor pariwisata terdampak.(ant/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs