Sabtu, 23 November 2024

Bawakan DOR, TAI Surabaya Siap Serbu Jakarta, Jember dan Jombang

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Tetaer Api Indonesia (TAI) Surabaya saat tampil mementaskan lakon Max di gedung Cak Durasim Surabaya. Foto: Totok/Dok. suarasurabaya.net

Setelah sukses melakonkan DOR di Pamekasan, Madura, Kelompok Teater Api Indonesia (TAI) Surabaya, siap menyerbu Jakarta, Jember dan Jombang untuk mementaskan lakon yang naskahnya ditulis Putu Wijaya tersebut.

Luhur Kayungga Sutradara TAI Surabaya membenarkan bahwa saat ini anggota teater yang berdiri sejak 1993 di Kota Surabaya itu memasuki tahap latihan ketat guna mempersiapkan penampilan maksimal di 3 kota.

“Di Pamekasan kemarin sukses. Kawan-kawan bermain maksimal. Tapi kami tetap harus meningkatkan latihan karena untuk penampilan selanjutnya nanti kami akan hadir di 3 kota yang bisa jadi punya penikmat teater sangat luas dan besar. Jakarta, Jember dan Jombang,” terang Luhur Kayungga.

Latihan ketat yang dimaksudkan Luhur satu diantaranya adalah menambah jadwal serta jam latihan ditengah kesibukan masing-masing personil TAI Surabaya yang memang punya aktifitas atau profesi lain selain sebagai pemain teater.

“Kesulitan kami diawal membawakan naskah DOR memang adalah jadwal latihan. Anggota TAI Surabaya memang bukan seluruhnya pemain teater, ada wartawan ada karyawan. Jadi kami harus memaksimalkan jadwal latihan dengan mempertimbangkan aktivitas kawan-kawan tersebut,” tambah Luhur.

Dengan latihan lebih ketat dan penambahan jadwal latihan, lanjut Luhur diharapkan nantinya para pemain akan lebih maksimal saat tampil di atas pentas. “Apalagi publik Jakarta punya karakter berbeda dari kota-kota lain saat TAI Surabaya menampilkan DOR,” tegas Luhur.

TAI Surabaya sendiri, tambah Luhur merupakan gabungan dari beberapa personil aktivis teater yang ada di Kota Surabaya, yang kemudian meleburkan diri kedalam komunitas teater yang diharapkan menjadi pembuka ketertutupan teater di Surabaya saat ini.

Sementara pemilihan lakon DOR yang naskahnya ditulis Putu Wijaya ditegaskan Luhur dalam konteks politik kebudayaan, menampilkan karya-karya tokoh teater Indonesia seperti Putu Wijaya menjadi penting sebagais atu diantara upaya komparasi dengan naskah teater barat.

“Putu Wijaya dengan naskah-naskah yang dibuatnya, sarat dengan gagasan-gagasan serta spirit lokalitas yang dikemas dengan isu-isu kekinian. Ini sangat luar biasa. Dan kami memilih DOR semata-mata memang berdasarkan kebutuhan serta keinginan-keinginan itu,” tegas Luhur Kayungga.

Ditanya jadwal pementasan di Jakarta, Jember dan Jombang, Luhur menyampaikan bahwa pihaknya menunggu kabar dari perwakilan komunitas teater di masing-masing kota tersebut untuk menjadwalkan pementasan TAI Surabaya.

“Kemungikinan April nanti kami bergerak ke Jakarta terlebih dahulu. Yang penting kami sudah mempersiapkan diri, dan berlatih ekstra ketat agar penampilan TAI Surabaya bisa maksimal, dan tidak mengecewakan,” pungkas Luhur Kayungga, Jumat (15/3/2019).(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs