Jumat, 22 November 2024

Jasamarga Prediksi Lalin Saat Masa lebaran Turun Akibat Pandemi Covid-19

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Hendri Taufik GM Representative Office 3 Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division. Foto: Istimewa

Jasamarga memprediksi, arus lalu lintas saat masa lebaran 2020 tidak akan sebanyak masa lebaran 2019 lalu. Hendri Taufik GM Representative Office 3 Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division mengatakan, saat pandemi Covid-19 ini berlangsung, kendaraan yang melintas di jalan tol mengalami penurunan drastis.

“Saat pandemi, ini memang melandai. Ada penurunan 49 persen dari normal hariannya. Itu, jadi bahan perimbangan pola pergerakan saat masa lebaran ini,” ujarnya pada konferensi pers daring pada Kamis (14/5/2020).

Ia memprediksi, sebanyak 149.462 kendaraan akan meninggalkan Surabaya saat masa lebaran. 58 persen atau 87.361 kendaraan masuk ke arah Pandaan dan 42 persen atau 62.102 kendaraan masuk ke arah Pasuruan.

Sedangkan, yang menuju Surabaya diperkirakan ada 161.015 kendaraan. 58 persen atau 94.114 kendaraan masuk dari Pandaan dan 42 persen atau 66.902 kendaraan masuk dari arah Pasuruan.

Meski diprediksi landai, pihak jasa marga tetap akan menambah jumlah gardu operasi di entrance maupun exit tol. Total gardu operasi entrance saat lebaran menjadi 15 buah ditambah 10 Mobile Reader (MR) dari yang hanya 11 gardu di hari normal. Sedangkan di exit tol, juga ada 15 gardu ditambah 10 Mobile Reader (MR) dari yang hanya 13 di hari nomal.

“Walaupun lalin melandai, tapi kami menyiapkan sumber daya yang ada secara maksimal mengantisipasi lonjakan lalin dengan melaksanakan protokol Covid-19,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga memprediksi puncak lalu lintas kendaraan keluar Kota Surabaya terjadi pada 21 Mei 2020 atau H-3 lebaran. Sedangkan untuk puncak lalu lintas masuk ke Surabaya terjadi pada H2 lebaran atau pada 25 Mei 2020.

“Tanggal 20-an Mei, ada cuti bersama. 24 dan 25 itu ada hari raya idul fitri. 21 Mei ada kenaikan isa almasih. 1 juni ada hari lahir pancasila. Ini masa darurat bencana non alam, ditetapkan sampai dengan 29 Mei 2020. Kita predikai ada puncak lalu lintas meninggalkan sby di 21 mei 2020 atau H-3. Puncak (memasuki) ke surabaya di prediksi saat lebaran H2 atau 25 mei. Mengingat ada pembatalan cuti bersama,” jelasnya.

Terkait larangan mudik oleh pemerintah, Hendri mengatakan, saat ini belum ada perintah untuk menutup akses jalan tol bagi pemudik. Meski begitu, ia mengaku terus berkoordinasi dengan kepolisian terkait hal ini.

“Kebetulan belum ada implementasi larangan mudik di akses jalan-jalam tol. Kita akan update nanti. Yang penting, kita akan dukung penuh yang jadi kebijakan pemerintah. Kita siap jika dibutuhkan,” pungkasnya. (bas/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs