Massa Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal atau Frontal yang berunjuk rasa sejak pagi dan menunggu audiensi sampai sore di depan Gedung Negara Grahadi, Selasa (19/3/2019), akhirnya dibubarkan karena sudah melebihi pukul 17.00 WIB.
Salah satu koordinator menyampaikan, aksi ini sudah harus dibubarkan karena sudah hampir melebihi jam yang ditetapkan pihak kepolisian. Dia berjanji untuk menyampaikan hasil audiensi ini di grup-grup driver yang ada.
Massa yang sampai sore tadi asyik menghukum driver yang tetap mengambil penumpang dan melayani pesanan makanan, akhirnya bersepakat untuk membubarkan diri.
Lalu lintas di Jalan Gubernur Suryo yang sempat hanya bisa digunakan tiga lajur kini sudah dibuka seluruhnya.
Sementara, audiensi perwakilan Frontal dengan Dinas Perhubungan Jawa Timur dan pihak aplikator sampai petang ini belum tuntas.
Padahal, sudah empat jam audiensi ini berlangsung di ruang VIP Tiga Gedung Negara Grahadi.
Setelah membubarkan massa pengunjuk rasa, belasan orang perwakilan Frontal kembali ke ruangan itu untuk melanjutkan negosiasi.
David Walalangi Humas Frontal di sela audiensi mengatakan, pembahasan alot terjadi terutama mengenai tarif batas bawah yang dituntut massa Frontal.
Driver online keberatan dengan penerapan batas bawah tarif angkutan online yang diterapkan Aplikator.
Sementara, aplikator beralasan, tarif itu dihitung oleh sistem dalam aplikasi dengan pertimbangan suplai dan permintaan.
Sistem itu disupervisi oleh tim analis di Kantor Pusat masing-masing aplikator di Jakarta. Perwakilan aplikator, baik Grab maupun Gojek, kata David sudah sudah setuju mendatangkan analis mereka ke Surabaya.
Para perwakilan aplikator ini menjanjikan, analis akan didatangkan dalam waktu seminggu ke depan. Namun, David selaku perwakilan Frontal mengatakan, para driver masih berupaya meminta waktu yang lebih singkat.(den/iss/ipg)