dr Joni Wahyuhadi Ketua Gugus Tugas Kuratif Covid-19 Jatim mengatakan bahwa jumlah pasien Covid-19 diisolasi di rumah sakit hanya sekira 30 sampai 40 persen dari keseluruhan orang yang terinfeksi SARS-CoV-2.
“Kira-kira yang di RS itu hanya 30-40 persen dari orang yang terinfeksi. Sebagian besar orang yang terinfeksi tapi tidak ada gejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG), ada di tengah-tengah masyarakat,” ujar pria yang juga Direktur RSUD dr Soetomo Surabaya ini kepada Radio Suara Surabaya, Rabu (13/5/2020).
Karena itu, kata dr Joni, masyarakat harus tetap melakukan jaga jarak fisik, jaga jarak sosial, memakai masker, cuci tangan sesering mungkin, dan hidup bersih.
Data Gugus Tugas Kuratif Covid-19 Jatim menunjukkan bahwa jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) terbanyak ada pada usia 30 tahunan. Sedangkan presentase jumlah ODP pada usia muda sekira 20 sampai 29 tahun juga cukup tinggi.
“Mereka terinfeksi tapi tidak menimbulkan gejala apa pun, tapi kalau dites bisa positif. Ini yang harus mendapat isolasi. Kalau tidak mereka berisiko menularkan,” ujar dokter Joni.
Terkait pernyataan Doni Monardo Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang akan memberi kesempatan kepada warga yang berusia di bawah 45 tahun untuk beraktivitas lebih banyak, dokter Joni mengajak masyarakat untuk melihat secara komprehensif, tidak tendensius, dan positif. Tujuan pernyataan tersebut yaitu untuk mengurangi angka pemutusan hubungan kerja (PHK) karena pandemi Covid-19.
“Masyarakat usia muda diharapkan tidak punya pernyakit bawaan seperti diabetes, hipertensi, asma, atau masalah imunitas sehingga kebal infeksi virus, sehingga grafiknya akan turun. Selain itu orang muda kan produktif, jadi efek samping social distancing (PHK, red) bisa terkurangi,” katanya.
Meski demikian, orang muda juga ada yang memiliki penyakit bawaan atau premorbid. Sehingga harus hati-hati, harus tetap menerapkan prinsip-prinsip protokol kesehatan.(iss/ipg)