Sabtu, 23 November 2024

52 Persen Pasien Terjangkit Covid-19 di Jatim Cuma Bergejala Batuk

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
dr. Joni Wahyuhadi Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur. Foto: Istimewa

Hasil survei Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan, 52,1 persen pasien positif terjangkit Covid-19 di Jawa Timur yang paling dominan bergejala batuk, bukan sesak napas.

Jumlah pasien terjangkit dengan gejala sesak napas hanya sebanyak 24,7 persen. Tidak lebih tinggi dari pasien Covid-19 dengan gejala pilek dengan 35,1 persen, dan demam sebanyak 26,7 persen.

Joni Wahyuhadi Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur mengatakan, gejala klinis orang terjangkit virus SARS CoV-2, yang memang virus corona jenis baru, di Wuhan berbeda dengan di Jatim.

Di salah satu provinsi di China yang menjadi episentrum penularan virus itu, mayoritas pasien yang terjangkit mengalami sesak napas atau pneumonia. Sedangkan di Jatim gejala klinis yang dominan batuk dan pilek.

“Padahal yang di Wuhan itu (mayoritas) demam, bukan batuk. (Tapi di Jatim) Demam nomor tiga,” ujar Joni dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Selasa (12/5/2020) malam.

Joni yang juga Direktur RSUD dr Soetomo mengungkapkan, perbedaan yang ada itu terjadi karena adanya perbedaan susunan gen tipe virus SARS CoV-2 di Asia Tenggara dengan di Wuhan, Eropa, dan Amerika.

Dia bilang, kalau di China, Eropa, dan Amerika Serikat susunan gen virusnya tipe A dan C, di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, susunan genetik virus SARS CoV-2 tipe B.

“Yang saya baca di buku, di Asia Tenggara susunan gennya tipe B. Kalau di negara lain A sama C,” tegasnya. Dia bilang, virusnya di negara Eropa, China, dan Amerika lebih berbahaya dari di Asia Tenggara.

Dia bilang, memang sampai saat ini belum ada keterangan rinci dari lembaga penelitian resmi yang memaparkan mengenai perbedaan tipe virus di setiap negara di benua yang berbeda.

Emil Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur mengatakan, data yang disampaikan dr Joni itu semestinya membuat masyarakat lebih waspada terhadap kemungkinan penularan virus penyebab penyakit Covid-19.

“Dari kasus positif yang disurvei, ada 50 persen dengan gejala batuk. Jadi banyak yang dites positif merasa dirinya baik-baik saja. Makanya, kita harus melakukan kewaspadaan setinggi mungkin,” kata Emil.(den/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs