Pengurus Provinsi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jawa Timur terus membuat inovasi baru. Ini sebagai upaya mengembangkan prestasi atlet pelajar atau pun yang sudah berprestasi.
Pekan ini Pengprov PRSI Jatim akan menggelar Kejuaraan Daerah (Kejurda) Renang se-Jatim. Kejurda tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kalau tahun lalu hanya untuk Kejurda atlet berprestasi, tahun ini ada kategori pelajar.
Kejurda Renang Prestasi dan Pelajar digelar 21 sampai 24 Maret 2019 di Kolam Renang Koni Jawa Timur. Event reguler tahunan ini akan diikuti sekitar 900 peserta yang mewakili sekitar 30 pengurus kabupaten atau kota PRSI yang tersebar di Jatim. Atlet berasal dari berbagai klub dan Puslatda Jatim.
Budiono Ketua Panitia Pelaksana Kejurda Renang mengatakan, pertimbangan digelarnya dua kategori kejuaraan sekaligus yaitu untuk memberi kesempatan pada pelajar mengambil bagian dan bisa berprestasi.
“Durasi pertandingannya juga berbeda dibanding pelaksanaan sebelumnya. Kalau biasanya hanya akan berlangsung maksimal 3 hari, untuk Kejurda tahun ini menjadi lebih panjang, 4 hari,” katanya kepada Budi Leksono Suara Surabaya, Jumat (22/3/2019).
Bertambahnya hari pertandingan, kata Budiono, karena akan dibedakan antara kelompok pelajar dan prestasi. Biasanya peserta yang mendominasi kejuaraan ini adalah KU-5 (usia 8 tahun ke bawah), KU-4 (usia 10 tahun ke bawah), sehingga diperlukan waktu khusus.
Selain soal waktu pertandingan yang lebih panjang, panitia pertandingan juga menerapkan aturan khusus, sehingga persaingan akan lebih ketat.
Sementara, Kusaeni Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengprov PRSI Jawa Timur mengatakan, Kejuaraan Daerah Prestasi dan Pelajar ini akan jadi penting untuk Jatim dan atlet. Khususnya yang ada di Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda).
Karena ini tahun pra-Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020, sehingga bisa dijadikan wadah seleksi atlet mengikuti pra-kualifikasi PON yang akan digelar April mendatang. Apalagi sekarang ini kuota untuk cabang renang dikurangi. Dari 120 menjadi hanya 90 atlet. Sehingga, kalau Jatim ingin mencapai kuota maksimal bisa memasukkan 16 sampai 17 atlet.
Sementara, tentang persaingan Surabaya dan Gresik dipastikan masih akan mendominasi.(bud/iss/ipg)