Tambahan mencapai 128 kasus baru Covid-19 pada Sabtu (9/5/2020) adalah lonjakan tertinggi selama pandemi di Jatim. Peningkatan kasus di Surabaya dan Kabupaten Pasuruan jadi pemicu.
Lonjakan jumlah kasus di Jatim sudah pernah terjadi pada Minggu 12 April lalu. Saat itu, ada 119 orang sekaligus yang dinyatakan terjangkit virus SARS CoV-2 penyebab penyakit Covid-19.
Sama seperti waktu itu, kasus terbanyak kali ini ada di Kota Surabaya. Sebanyak 75 orang di Surabaya dinyatakan terjangkit Covid-19 dalam data mutakhir milik Pemprov Jatim, Sabtu.
Dengan adanya tambahan 75 kasus baru itu, kasus Covid-19 di Surabaya menjadi 667 kasus atau setara 47,3 persen dari total kasus di Jatim, yang melonjak menjadi 1.409 kasus.
Selain itu, ada satu tambahan pasien Covid-19 yang meninggal di salah satu daerah pelaksana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini. Total kematian di Surabaya menjadi 80 orang.
Sumbangsih Kabupaten Pasuruan terhadap tambahan kasus di Jawa Timur juga cukup signifikan. Ada 21 kasus baru terkonfirmasi Covid-19. Total kasus di kabupaten itu pun menjadi 40 kasus.
Kohar Hari Santoso Ketua Gugus Tracing Covid-19 Jatim menjelaskan, klaster penularan Pabrik Sampoerna Rungkut 2 Surabaya berperan besar terhadap penambahan kasus di Surabaya.
Selain klaster Sampoerna, dia juga menyebutkan ada tambahan kasus dari klaster lain yang bermunculan di Surabaya. Baik klaster pasar, klaster komunitas, dan klaster baru lainnya.
“Sampoerna itu yang paling besar. Lalu ada klaster komunitas (salah satu gereja), juga ada klaster sekolah di Menanggal itu. Lainnya masih kami tracing lebih jauh,” ujarnya.
Sedangkan untuk penambahan 21 kasus di Kabupaten Pasuruan, Kohar mengakui, ternyata ada satu klaster baru dari sebuah perusahaan, yang mana telah terjadi transmisi lokal.
“Sudah kami identifikasi. Ternyata ada perusahaan yang karyawannya terindikasi sakit (Covid-19), kemudian dirawat, dan ada kelompok masyarakat yang tertular,” katanya.
Sayangnya, Kohar yang juga Dirut RS Syaiful Anwar Malang itu enggan menyebutkan perusahaan apa. Alasannya, ada privasi yang harus dia jaga.
Tidak hanya dua daerah itu, Sidoarjo juga menyumbangkan kasus dengan jumlah yang lumayan. Ada 18 kasus baru di Sidoarjo pada Sabtu sehingga totalnya menjadi 170 kasus.
Sayangnya, belum terkonfirmasi dari klaster mana saja 18 kasus baru di kabupaten yang juga satu dari tiga daerah pelaksana PSBB, yang pelaksanaannya diperpanjang 14 hari.
Di luar tambahan kasus di tiga daerah di atas, tambahan kasus di Jatim pada Sabtu juga disokong sejumlah daerah lain meski tidak banyak. Salah satunya Lamongan dengan dua kasus baru.
Selain itu ada Kabupaten Malang dan Kota Malang, Kabupaten Probolinggo dan Kota Probolinggo, Kabupaten Mojokerto, juga Lumajang dan Jombang, masing-masing satu kasus baru.
Kabupaten Nganjuk juga ketambahan dua kasus baru positif Covid-19. Sedangkan Kabupaten Bondowoso ketambahan tiga kasus baru pada hari yang sama.
Secara keseluruhan, dari 1.409 kasus Covid-19 di Jatim, masih ada 1.036 pasien di antaranya yang menjalani perawatan isolasi. Baik di rumah sakit maupun di luar rumah sakit.
“Memang pengumuman hari ini cukup besar. Tapi bukan berarti semua kasus muncul hari ini juga. Bisa kasus seminggu lalu tapi hasil lab dan pengumumannya baru hari ini,” kata Kohar.
Dia memastikan, Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim bersama tim tracing masing-masing kabupaten/kota akan terus melakukan pelacakan lebih lanjut terhadap pasien baru Covid-19.(den)