Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada April 2020 sebesar 0,08 persen atau sedikit melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 0,10 persen.
“Inflasi ini mengalami perlambatan dibandingkan bulan sebelumnya,” kata Suhariyanto Kepala BPS di Jakarta, dilansir Antara, Senin (4/5/2020).
Dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), sebanyak 39 kota menyumbang inflasi dan 51 kota mengalami deflasi dalam periode April 2020. Dengan demikian, inflasi tahun kalender Januari-April 2020 tercatat sebesar 0,84 persen, dan inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 2,67 persen.
Sebelumnya, inflasi pada Maret 2020 tercatat sebesar 0,10 persen, yang dipengaruhi oleh kenaikan harga emas perhiasan, telur ayam ras dan gula pasir.
Sementara itu, inflasi pada April ini juga sedikit lebih rendah dibandingkan April 2019 yang tercatat sebesar 0,11 karena dipengaruhi oleh kenaikan tarif angkutan udara.
Dalam kesempatan terpisah, Bank Indonesia memproyeksikan inflasi pada periode Ramadan dan Idul Fitri pada 2020 diperkirakan akan lebih rendah dari rata-rata historis.
Salah satu penyebabnya adalah permintaan yang diproyeksikan lebih rendah, karena pandemi Covid-19 menyebabkan rendahnya aktivitas manusia, terkait pembatasan mobilitas, PSBB dan lain sebagainya. (ant/ang)