Lonjakan pasien positif Covid-19 juga pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) membuat rumah sakit rujukan di tiga wilayah pelaksana PSBB kelebihan kapasitas.
Ada tambahan 77 kasus positif Covid-19 di Jawa Timur pada Minggu (3/5/2020) sehingga totalnya menjadi 1.114 kasus. Jumlah PDP menjadi 3.319 orang, dan ODP menjadi 19.910 orang.
Khusus untuk tiga wilayah pelaksana PSBB, Kota Surabaya mendapat tambahan kasus Covid-19 terbanyak, yakni 59 kasus tambahan sehingga totalnya di Kota Pahlawan ada 554 kasus positif Covid-19.
Kabupaten Sidoarjo ketambahan delapan kasus sehingga totalnya menjadi 119 kasus. Sedangkan di hari yang sama Gresik ketambahan dua kasus sehingga jumlahnya menjadi 32 kasus.
Dokter Joni Wahyuhadi Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim menyatakan, secara teoritis rumah sakit rujukan di tiga wilayah PSBB di Jatim sudah kelebihan kapasitas (overload/over capacity).
“Pemerintah Provinsi bersama Kementerian Pendidikan dan para donatur berupaya membuka rumah sakit di Unair (RSUA) dengan kapasitas (ruang isolasi) mencapai 200 bed (tempat tidur),” ujarnya.
Dia memungkinkan, dalam satu dua hari lagi rumah sakit itu sudah mulai bisa digunakan. Tapi dia menegaskan, kalau semua pasien harus dirawat di rumah sakit, tambahan bed di RSUA itu tidak akan cukup.
“Karena itu Kementerian Kesehatan mengatur, tidak semua yang confirm (positif Covid-19) atau PDP harus dirawat di rumah sakit asalkan memenuhi syarat dirawat di rumah, juga perilakunya,” ujarnya.
Data Gugus Kuratif Covid-19 Jatim menunjukkan, saat ini ada 798 pasien baik positif Covid-19, PDP, maupun ODP di Surabaya yang dirawat di rumah sakit. Padahal kapasitasnya hanya 403 bed.
Dengan demikian, ada kelebihan 395 pasien yang tidak tertampung di rumah sakit rujukan sehingga mereka terpaksa dirawat di ruang non isolasi atau di rumah sakit non rujukan di Surabaya.
Sidoarjo juga demikian, ada 212 pasien terkait Covid-19 yang harus dirawat di rumah sakit. Tapi kapasitas rumah sakit rujukan di Sidoarjo hanya mampu menampung untuk 160 orang pasien saja.
Kelebihan kapasitas yang juga cukup banyak, yakni 97 pasien, terjadi di Gresik. Karena di Gresik saat ini ada 121 pasien yang harus dirawat di rumah sakit yang kapasitasnya hanya hanya 24 bed.
Joni mengakui, kelebihan kapasitas pasien ini juga sudah cukup mengkhawatirkan. Karena itu Pemprov Jatim sedang menyiapkan penentuan Rumah Sakit Darurat di Surabaya dengan kapasitas lebih memadai.
Overload di RS Rujukan Tiga Wilayah PSBB:
Surabaya
– Pasien harus dirawat: 798 pasien (positif Covid-19/PDP/ODP)
– Kapasitas ruang isolasi: 403 tempat tidur
– Kelebihan: 395 pasien (dirawat di ruang non isolasi atau di rumah sakit non rujukan)
Sidoarjo
– Pasien harus dirawat: 212 pasien (positif Covid-19/PDP/ODP)
– Kapasitas ruang isolasi: 160 tempat tidur
– Kelebihan: 52 pasien (dirawat di ruang non isolasi atau di rumah sakit non rujukan)
Gresik
– Pasien harus dirawat: 121 pasien (positif Covid-19/PDP/ODP)
– Kapasitas ruang isolasi: 24 tempat tidur
– Kelebihan: 97 pasien (dirawat di ruang non isolasi atau di rumah sakit non rujukan).(den/tin)