Sabtu, 23 November 2024

Garam Rakyat Hasil Petani Sampang Tak Laku Karena Stok Perusahaan Melimpah

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Produksi garam oleh petambak garam di Madura. Foto: Antara

Moh Mahfud Kepala Bidang (Kabid) Perikanan dan Budi Daya, Dinas Perikanan Kabupaten Sampang mengatakan, sebagian produksi garam di musim panen 2018 di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, belum terserap perusahaan garam di wilayah itu.

“Setidaknya ada 90 ton garam yang belum terserap, tidak terbeli oleh perusahaan garam,” katanya, sebagaimana dikutip Antara, Kamis (28/3/2019).

Data Dinas Perikanan Pemkab Sampang menunjukkan, selama musim panen 2018 produksi garam di Kabupaten itu mencapai 346 ton garam dari kualitas 1 hingga 4. Dari jumlah itu, yang terserap oleh perusahaan hanya 256 ton.

Mahfud menuturkan, serapan garam milik para petembak garam didominasi tiga perusahaan. Yakni PT Garam, PT Garindo, dan PT Budiono. “Alasan yang disampaikan pihak perusahaan, karena persediaan garam masing-masing perusahaan masih melimpah,” kata Mahfud.

Menurut Mahfud, alasan itu wajar mengingat ketiga perusahaan itu tidak hanya membeli garam dari petambak di Kabupaten Sampang saja, tetapi juga hasil produksi garam dari petambak lain di tiga kabupaten di Madura seperti Pamekasan, Sumenep, dan Kabupaten Bangkalan.

Moh Yanto pengurus paguyuban petambak garam Sampang membenarkan produksi garam 2018 memang banyak yang belum terserap. Menurutnya, garam produksi petambak di kabupaten itu tidak hanya 90 ton yang belum terserap, tapi mencapai lebih dari 100 ton.

Data ini berbeda dengan data yang dimiliki Pemkab Sampang karena pendataan yang dilakukan oleh dinas hanya melalui kelompok usaha garam. Sedangkan menurutnya, di Kabupaten Sampang, ada petambak yang melakukan olah produksi garam secara mandiri.

“Kami berharap pemkab bisa memberikan perhatian terkait hal ini. Dalam arti bisa membantu mengusahakan agar produksi garam kami bisa terserap,” ucap Yanto.

Yanto dan petambak garam lainnya di Kabupaten Sampang, Madura mengaku heran karena kabar yang terendus selama ini Indonesia kekurangan garam, sehingga harus impor. Faktanya, produksi garam yang telah mereka upayakan tidak terserap seluruhnya. “Justru garam produksi kami tidak laku dengan dalih stok garam melimpah,” katanya.

Moh Mahfud Kabid Perikanan dan Budi Daya Dinas Perikanan Pemkab Sampang menyatakan, dinasnya akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak perusahaan garam, ternasuk PT Garam sebagai BUMN yang ditugaskan khusus oleh negara untuk mengelola bisnis garam rakyat.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs