Lebih dari 43 ribu penumpang kereta api di Daerah Operasi 8 Surabaya melakukan pembatalan tiket, karena adanya penghentian operasional sejumlah kereta api untuk menekan penyebaran Covid-19.
“Jumlah pembatalan tiket di Daop 8 Surabaya pada periode 1 sampai 29 April 2020 sebanyak 43.117 tiket,” kata Suprapto Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya di Surabaya, Jatim, Rabu (29/4/2020).
Ia mengatakan, banyaknya penghentian operasional kereta jarak jauh dan menengah juga mengakibatkan kondisi jumlah penumpang yang naik di Daop 8 Surabaya turun, tercatat pada periode 1 sampai 29 April 2020 berkisar 2.000 hingga 5.000 penumpang per harinya atau turun 90-95 persen dari kondisi normal yang berjumlah 40 ribu per harinya.
KAI Daop Surabaya masih menunggu sejumlah penumpang yang belum membatalkan tiketnya, karena adanya penghentian perjalanan kereta jarak menengah dan jauh.
Sebab, kata dia, saat ini PT KAI mengeluarkan kebijakan mempercepat pengembalian uang pembatalan tiket melalui aplikasi daring KAI Access menjadi setelah tiga hari kerja sejak dilakukan pembatalan, dari sebelumnya harus menunggu transfer paling lambat setelah 45 hari.
Kebijakan ini agar masyarakat beralih ke pembatalan secara daring, dengan tujuannya masyarakat tidak bepergian ke stasiun. Terlebih saat ini di wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Gresik sudah diterapkan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Suprapto berharap kebijakan percepatan pengembalian uang pembatalan tiket, dapat mempermudah masyarakat membatalkan tiket, serta membantu masyarakat yang membutuhkan dananya kembali secara tunai dan cepat.
“Semoga kebijakan ini bermanfaat bagi masyarakat yang telah menunda perjalanan mudiknya dalam rangka mencegah penyebaran virus Covid-19 pada masa mudik Angkutan Lebaran 2020,” tutur Suprapto.(ant/tin/rst)