Soul of Togetherness Media Executives Gathering 2019 yang digelar Telkomsel Jawa Bali di Manado Sulawesi Utara sejak Senin (25/3/2019) hingga Kamis (28/3/2019), masih meninggalkan kesan kebersamaan diantara para peserta.
“Memang kami ingin, gathering kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sengaja kami pilih tema soul of togetherness, karena kata soul itu sendiri agak mendalam ya. Jadi kami ingin hubungan media dengan Telkomsel tidak hanya sebatas hubungan pekerjaan, tapi kebersamaan dan relation yang lebih akrab,” terang Andi Setiawan Manager Communication Telkomsel Jatim.
Selain tema, destinasi media gathering kali ini memang sarat dengan tempat-tempat baru yang sulit dilupakan, yakni Taman Wisata Bunaken dan sejumlah wisata di Dataran Tinggi Tomohon.
Frangky Pandensolang Vise President Busines Suport Area Jawa Bali Telkomsel mengatakan, Indonesia memiliki banyak banyak destinasi wisata yang indah, bahkan lebih bagus dari luar negeri. Seiring dengan Taglinenya Paling Indonesia, maka Telkomsel pun ingin insan media menjelajah indahnya wisata Tanah Air, merasakan ragam kuliner Indonesia dan menceritakan keindahan negeri ini.
Taman Nasional Bunaken
Dimulai dari wisata Taman Nasional Bunaken, para peserta yang terdiri dari 36 media dibawa ke Dermaga Marina Plaza untuk selanjutnya menggunakan perahu motor atau speed boat menuju ke Pulau Bunaken memakan waktu kurang lebih 45 menit.
Para peserta Soul of Togetherness Media Executives Gathering 2019 di Taman Nasional Bunaken. Foto: Istimewa
Taman Nasional Bunaken ini diklaim memiliki kekayaan laut tertinggi di dunia. Taman laut ini memiliki lima pulau, yaitu Pulau Bunaken, Pulau Manado Tua, Pulau Mantehage, Pulau Siladen, dan Pulau Naen. Semua area laut di kawasan ini memiliki keindahan bawah laut yang mengagumkan.
Pulau Bunaken sendiri secara kewilayahan masuk dalam Pemerintah Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Bagi pecinta diving atau snorkeling tentu menjadi bagian wajib untuk menikmati keindahan bawah laut Taman Wisata Bunaken.
Di Taman Laut Bunaken ini, ada 500 jenis terumbu karang yang menjulang vertical ke bawah dengan kedalaman sekitar 25 hingga 50 meter. Didomimasi jenis terumbu karang tepu dan penghalang.
Tidak hanya dinding terumbu karang yang cantik, tapi tentu ikan-ikan kecil dan aneka biota laut yang berkeliling di sekitar terumbu karang. Disebut-sebut ada 91 jenis ikan yang ada di bawah laut Bunaken. Anda bisa menjumpai jenis ikan seperti Unicorn, Wrase, Trigger, Sweetlip, Dansel, dan lainnya.
Untuk anda yang ingin diving, ada sekitar 20 spot potensial diving yang bisa anda nikmati untuk penyelaman. Dimana setiap spotnya memiliki keindahan alam yang berbeda dan pesona luar biasa yang menakjubkan.
Para peserta Soul of Togetherness Media Executives Gathering 2019 saat snorkeling di Taman Wisata Bunaken. Foto: Istimewa
Memudahkan para pecinta bawah laut, semua peralatan untuk diving dan snorkeling disewakan lengkap dengan pemandu dan aksesorisnya seperti kamera bawah laut yang siap mendokumentasikan kegiatan anda selama penyelaman.
Semua kegiatan snorkeling di sini sudah didampingi dengan ahlinya dan juga alat yang standar sehingga keamana dan kenyamanan anda bisa dijamin oleh pihak pengelola.
Gunung Mahawu
Satu lagi tempat yang harus dikunjungi jika berwisata di Sulawesi Utara, yakni Tomohon. Meskipun hanya seluas 147,21 km, namun kota Tomohon tersohor karena udara dingin dengan udara berkisar antara 18 hingga 20 derajat.
Penunjuk arah menuju wisata Gunung Mahawu. Foto: Restu suarasurabaya.net
Di tempat ini banyak lokasi wisata yang cantik, di antaranya Gunung Mahawu.
Setelah mendaki anak tangga kurang lebih 10 menit, kawah Gunung Mahawu sudah bisa dicapai. Sekalipun anak tangga telah disemen dan bertrap-trap, tentu tidak mudah mencapainya buat anda yang jarang olah raga.
Para peserta Soul of Togetherness Media Executives Gathering 2019 di Puncak Tetetana, Tomohon. Foto: Istimewa
Di kawah ini, ada dua gardu pemandangan. Gardu pertama langsung ditemui di ujung anak tangga pendakian. Sedangkan gardu kedua, harus menerobos jalan setapak di tengah alang-alang. Di gardu kedua ini, pemandangan Manado dan Tomohon, serta gunung Lokon terlihat lebih jelas.
Bukit Doa
Terletak di Kaki Gunung Mahawu Tomohon, Kawasan Bukit Doa ini punya magnet yang besar bagi wisatawan. Butuh waktu sekitar satu jam dari Manado untuk menuju lokasi ini.Sejauh mata memandang yang terlihat adalah pepohonan yang hijau, serta aneka tanaman yang bersih tertata rapi.
Para peserta Soul of Togetherness Media Executives Gathering 2019 di Bukit Doa. Foto: Restu suarasurabaya.net
Di tempat ini juga bisa ditemukan amphiteather yang berbentuk setengah lingkaran. Yang biasanya oleh umat Kristiani digunakan sebagai tempat peribadatan.
Di sini juga bisa ditemukan 14 patung pemberhentian yang bercerita tentang Jalan Salip Yesus Kristus. Sehingga, Tempat wisata alam ini digunakan sebagai tempat religi umat Kristiani. Selain itu juga sebagai lokasi outbound, gathering, dan pemberkatan nikah.
Patung pemberhentian yang bercerita tentang Jalan Salip Yesus Kristus di Bukit Doa. Foto: Restu suarasurabaya.net
Pemandangan Kota Tomohon, pegunungan sekitar dan Gunung Lokon terlihat dengan jelas. Sangat jelas. Salah satu gunung paling aktif di dunia ini serasa begitu dekat jika dipandang dari Bukit Doa ini.
Pasar Ekstrem
Satu lagi tempat wisata di Kota Tomohon. Bagi mereka yang tahan, boleh mampir ke Pasar Ekstrem. Sebab di pasar Induk bernama Pasar Beriman ini, kita akan menjumpai aneka hewan yang dijual secara bebas untuk dimakan.
Saking ekstremnya, tidak sedikit wisatawan yang hanya bisa bertahan beberapa menit di sana. Bisa jadi anda heran, takjub, mengerutkan kening, tidak tega, bahkan menangis dan muntah.
Di pasar ini, mulai babi hutan, anjing, kucing, tikus, kelelawar, ular, piton, biawak dan beberapa hewan lainnya dijual di pasar ini. Hewan yang dijual umumnya telah dalam keadaan mati dan telah hangus terpanggang.
Sejumlah hewan yang dijual di Pasar Ekstrem. Foto: Restu suarasurabaya.net
Ada juga dijual dalam keadaan hidup seperti kucing dan anjing. Pada hari Minggu dan Sabtu, hewan-hewan yang dijual lebih lengkap dan dalam keadaan segar, bahkan ada yang langsung dikuliti dan dimakan tanpa dibakar.
Bagi warga Minahasa, makan olahan daging hewan-hewan ini sudah biasa dan punya keistimewaan tersendiri. Ketaklazimannya pasar ekstrem inilah yang menjadi magnet para wisatawan yang tahan melihat aneka hewan liar yang dijual belikan untuk dimakan.
Itulah beberapa destinasi wisata yang sempat dikunjungi peserta Media Executives Gathering 2019, yang pasti jika anda berkesempatan jalan-jalan ke Sulawesi Utara persiapkan diri anda untuk merasakan sejumlah kuliner khas Manado dan jangan lewatkan pedasnya Sambel Cakalang, dan Rica-Rica Roa, juga enakya Pisang Goroho. (rst/ang/ipg)