Jumat, 22 November 2024

Di Tengah Pandemi Covid-19, Ribuan Ubur-ubur Sambangi PLTU Paiton

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Kawasan perairan di PLTU Paiton yang didatangi ribuan Ubur-ubur. Foto: Humas PLTU UP Paiton

Ribuan ubur-ubur di tengah pandemi Covid-19 mendatangi kawasan PT PJB Unit Pembangkit Paiton 1 dan 2 di Probolinggo. Begini strategi pengamanannya agar pasokan listrik aman dan ubur-ubur terjaga kelestariannya.

PT PJB Unit Pembangkitan (UP) Paiton 1 dan 2 yang terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur kembali kedatangan ubur-ubur, biota laut berbentuk putih itu yang ribuan jumlahnya dan dengan metode kehati-hatian penanganan tetap diutamakan agar biota laut itu tetap terjaga kelestariannya.

Berdasarkan laporan, ubur-ubur mulai terlihat di sekitar bawah conveyor pada pukul 03:30 wib, Sabtu (25/4/2020). Sekedar catatan, di tahun 2016, UP Paiton sebelumnya pernah mengalami hal yang serupa didatangi ubur-ubur, dan langkah-langkah strategis penanganan diambil guna untuk menjaga kontinuitas penyediaan tenaga listrik bagi masyarakat luas pada pembangkit yang memiliki daya terpasang 2×400 MW ini tidak terganggu.

Mustofa Abdillah General Manager UP Paiton 1 dan 2, mengatakan bahwa ribuan ubur-ubur yang terpantau bergerak secara massif dari arah barat sejak 2 (dua) hari sebelumnya tersebut, yang lalu akan dikendalikan dengan 3 (tiga) lapis pengaman berupa jaring-jaring, yang pertama dipasang di intake kanal tempat masuk air laut yang berfungsi sebagai pendingin kondensor unit pembangkit.

Jaring-jaring ini adalah pengaman pertama untuk mencegah ubur-ubur sebagai satu diantara biota laut yang harus dijaga kelestariannya tersebut agar tidak sampai masuk kedalam intake kanal.

Pengaman yang kedua ditempatkan di wilayah pompa, untuk menghindari ubur-ubur tersedot pompa, dan yang ketiga dipasang di depan area mesin untuk menghindari ubur-ubur masuk ke dalam komponen mesin dan mengganggu operasional PLTU.

Selain pengamanan Internal tersebut diatas, UP Paiton juga menggandeng sejumlah nelayan di sekitar kawasan pembangkit itu untuk ikut dilibatkan melakukan penanganan kedatangan ubur-ubur ini.

Dengan menggunakan 7 (tujuh) perahu nelayan, ubur-ubur dijaring menggunakan jala nelayan lalu digiring dan dilepas di tengah laut dengan tujuan menjaga kelestarian lingkungan dan tidak membunuh Ubur-ubur.

“Dari pengalaman tahun 2016 yang lalu, kali ini kami lebih siap dan alhamdulillah metode-metode yang kami lakukan telah terbukti berhasil. Selain kontinuitas penyediaan tenaga listrik terjaga, yang paling penting adalah metode tersebut harus ramah lingkungan,” terang Mustofa Abdullah.

Pada kesempatan yang lain, Iwan Agung Firstantara Direktur Utama PT PJB mengatakan bahwa meskipun ada kedatangan biota laut jenis Ubur-ubur ini, pihaknya tetap berkomitmen untuk menjaga keandalan pasokan listrik khususnya di Sistem Kelistrikan Jawa Bali.

“Tentunya ini bukan hal yang mudah, karena Ubur-ubur ini datang saat pandemi Covid-19 dan ditengah bulan Ramadhan. Tapi sebagai lini terdepan kelistrikan kami berkomitmen mengatasi kejadian ini dengan hati-hati,” papar Iwan Agung Firstantara Direktur Utama PT PJB saat menjelaskan di hadapan awak media.

Sementara itu, berdasarkan catatan pemantauan Selasa (28/4/2020) sampai pukul 10.00 wib, ribuan ubur-ubur masih terlihat banyak di sekitar kanal intake water.

Tim Paiton 1 dan 2 masih mengupayakan dengan tetap memegang kaidah keselamatan dan kelestarian alam dan lingkungan serta biota laut.

Digarda terdepan terdapat 15 personil yang stand by selama 24 jam non stop dengan sistem shift untuk menyaring ubur- ubur, dibantu dengan para nelayan untuk menghalau Ubur-ubur agar tidak mendekati kanal intake water.

Di setiap jaring yang terpasang pada mesin pembangkit juga telah bersiap siaga juga personel yang akan menghalau masuknya populasi Ubur-ubur ke mesin pembangkit. Namun demikian, sampai Rabu (29/4/2020) tercatat tidak terjadi gangguan pada Unit Pembangkit Paiton 1 dan 2 sehingga pasokan listrik terjamin aman.(tok/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs