Airlangga Hartarto Menteri Perindustrian menargetkan ekspor mobil hasil industri otomotif Indonesia bisa meningkat mencapai angka 450 ribu unit hingga akhir 2019 mendatang.
Data Kementerian Perindustrian, saat ini jumlah produksi mobil di Indonesia mencapai 1,3 juta unit atau setara USD 13,37 miliar. Sedangkan ekspornya mencapai 346 ribu atau setara USD 4,78 miliar.
Airlangga mengatakan, sektor industri otomotif Indonesia andalan Indonesia di era industri 4.0. Impor maupun ekspor dalam industri otomotif ini, kata dia, sama-sama menghadirkan devisa.
“Ekspor ini ditargetkan meningkat 400-450 unit sampai akhir tahun ini,” ujarnya.
Indonesia akan menjadi hub industri otomotif Asean maupun Asia bila dalam pelaksanaannya industri di dalam negeri memenuhi kunci keberhasilan. Yakni meningkatkan local content (konten lokal industri otomotif).
Kemenperin mendorong industri low carbon emision vehicle yang terdiri dari tiga program. Pertama kendaraan hemat energi harga terjangkau (LCGC), elektrik vehicle (mobil/motor listrik) dan flexi engine (mesin bahan bakar biofuel).
“LCGC ini harganya harus di bawah Rp200 juta. Dan jenis ini yang saat ini menjadi mayoritas penjualan di sini (GIIAS maupun di Indonesia,red),” ujarnya.
Meski demikian, Airlangga menyatakan, pemerintah juga mendorong produksi mobil listrik yang pada 2025 ditargetkan mencapai 20 persen atau sekitar 400 unit dari total produksi mobil dalam negeri.
Selain itu, pemerintah juga menekankan industri otomotif Indonesia harus menyiapkan lebih banyak produk kendaraan berbahan bakar fleksibel atau alternatif (flexy engine).
“Karena kita sudah mampu membuat biofuel berbahan kelapa sawit, yang mana saat ini masih menjadi pembicaraan antara Indonesia dengan Eropa,” ujarnya.
Selain itu, untuk mendukung peningkatan pemenuhan konten lokal sebagai syarat keberhasilan industri otomotif dalam negeri, Airlangga mendorong Pemerintah Provinsi menarik industri komponen kendaraan ke Jawa Timur.
Menurutnya, masih banyak potensi kawasan industri baru, khususnya di bidang otomotif ini, yang bisa dikembangkan di Jawa Tengah maupun Jawa Timur dengan telah tersambungnya Tol Trans Jawa.(den/ipg)