Indonesia dan Australia Punya Banyak Cerita Bagus untuk Difilmkan

Chris Barnes Konsul Jenderal Australia di Surabaya mengatakan, Indonesia dan Australia memiliki cerita-cerita bagus yang bisa disampaikan lewat film. Ia juga menegaskan, antara kedua negara, banyak cerita gabungan antara Indonesia dan Australia yang menarik untuk disampaikan dalam medium film.

“Dan yang kamu akan lihat di sini (Festival Sinema Australia-Indonesia, red) adalah film yang luar biasa dari segi artistik dan kemampuan teknis,” ujar Chris Barnes ketika ditemui di CGV Marvel City Surabaya.

Ia menyebut, terselenggaranya Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2019 adalah wujud meningkatkan hubungan bilateral antar dua negara. Tak hanya itu, lewat film-film yang diputar, Chris ingin menunjukkan kepada anak-anak muda di Jawa Timur, bahwa Australia adalah negeri yang multikultur.

Beberapa film karya sineas Australia seperti Ladies in Black (2018) adalah film berlatar tahun 1959 yang bercerita tentang awal mula transformasi Australia menjadi negara multikultur dan kebangkitan kemerdekaan perempuan di masyarakat. Tak hanya itu, film dokumenter seperti Gurrumul (2017) bercerita tentang Geoffrey Gurrumul salah satu seniman penduduk asli Australia yang terkenal.

Tak hanya itu, ia membuka lebar kesempatan bagi sineas Indonesia yang ingin berkarya di bidang film. Ia mengaku terbuka dan akan membantu untuk mewujudkannya.

Selama perayaan FSAI 2019 di Indonesia, Surabaya menjadi kota terakhir setelah Jakarta, Mataram, Makassar dan Bandung yang mendapat layar untuk festival ini. Penonton Surabaya bisa menonton banyak film dari Australia dan Indonesia pada Hari ini, Sabtu (30/3/2019) dan Minggu (31/3/2019).

Calon penonton hanya perlu melakukan pendaftaran sejam sebelum film dimulai. Penonton yang ingin melihat daftar film dan jam tayang bisa langsung mengeceknya di Instagram @konjensurabaya.(bas/rst)