Sabtu, 23 November 2024

16 Santri Positif, Malaysia Tetap Evakuasi 164 Warganya dari Ponpes Temboro

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Kohar Hari Santoso Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur saat mengikuti konferensi pers pemutakhiran data Covid-19 di Grahadi, Sabtu (25/4/2020). Foto : Istimewa

Hasil tracing gabungan Tim Gugus Tugas Covid-19 di Pondok Pesantren Al-Fatah, Desa Temboro, Kecamatan Karas, Magetan membuahkan hasil. Terbukti telah terjadi transmisi lokal Covid-19 di sana.

Ada 16 santri Ponpes Temboro yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya.

Kohar Hari Santoso Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur mengatakan, 16 santri ini adalah mereka yang sebelumnya telah menjalani rapid test dengan hasil reaktif.

“Itu dari hasil reaktif yang selanjutnya di-swab, dan hasilnya diumumkan positif,” ujarnya saat mengikuti konferensi pers pemutakhiran data Covid-19 di Grahadi, Sabtu (25/4/2020).

Perlu diketahui, pemeriksaan dan pelacakan (tracing) terhadap santri di Ponpes Temboro ini dilakukan secara intensif setelah terbukti ada 43 santri asal Malaysia yang dinyatakan positif Covid-19 di negaranya.

Para santri itu menjalani swab di Malaysia dan terbukti hasil tesnya positif Covid-19 tidak lama setelah kepulangan mereka dari Ponpes Al-Fatah Temboro, Magetan. Kasus itu sekarang menjadi klaster baru di Jatim.

Meski ada 16 orang santri Ponpes Temboro yang dinyatakan positif Covid-19, pihak kedutaan besar Malaysia tetap melancarkan keinginannya untuk mengevakuasi warga negaranya yang masih ada di pesantren.

“Mereka yang nonreaktif atau negatif, sebagaimana permintaan Kedubes, akan dievakuasi atau dipulangkan dari Magetan,” lanjut Kohar.

Heru Tjahjono Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Jatim menegaskan, kepulangan santri Ponpes Temboro asal Malaysia itu sudah direncanakan bersama perwakilan Duta Besar Malaysia di Indonesia.

“Tentang kepulangan (santri) Malaysia, tadi kami sudah rapat dengan Wakil Dubes Malaysia, dengan pihak Bandara, dan dengan Pak Bupati Magetan. Total yang akan dipulangkan ada 164 orang,” ujarnya.

Heru mengakui, dari total santri asal Malaysia yang rencananya akan dipulangkan itu, ada delapan orang di antaranya yang diketahui hasil rapid test-nya beberapa waktu lalu reaktif.

Delapan santri itu sudah menjalani swab. Sehingga Pemprov Jatim dan Kedubes Malaysia pun akan menunggu hasil tes PCR-nya keluar. Meski demikian, pemulangan sudah dijadwalkan pada Senin (28/4/2020).

“Senin pagi mereka akan melakukan persiapan menuju bandara. Mereka akan (dievakuasi) menggunakan pesawat Malaysia Airlines. Diberangkatkan dari pondok sekitar setengah 9 (pagi),” ujarnya.

Pemprov Jatim menyiapkan 10 bus untuk mengangkut 164 santri yang direncanakan dievakuasi. Masing-masing bus berkapasitas 40 orang itu hanya akan diisi 15 orang untuk menerapkan physical distancing.

“Tentu pemulangan ini harus sesuai protokol kesehatan. Termasuk penggunaan masker. Nanti, keperluan salat akan disiapkan di bandara, termasuk buka puasanya. Di dalam pesawat, nanti yang menangani Dinas Kesehatan Malaysia,” kata Sekda.(den/iss)

Bagikan
Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs