Memanfaatkan tembok di kawasan Jl. Pemuda Surabaya, berseberangan dengan kantor Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya, beberapa seniman Kota Semarang, Kamis (4/4/2019) menginvasi tembok dengan pesan-pesan terkait Pemilu 2019.
“Kami dan empat kawan lainnya memang dari Semarang. Kami semua pelukis di Kota Semarang, dan kali ini kami ngebom tembok-tembok di Kota Surabaya, khususnya di kawasan Jl. Pemuda untuk menyampaikan pesan Pemilu pada 17 April 2019,” terang Totok Koi mewakili para seniman Kota Semarang.
Secara khusus mural yang digarap Totok Koi bersama kawan-kawannya bertema besar Pemilu Berdaulat Negara Kuat yang kemudian diterjemahkan para seniman lukis dengan kreativitas serta ciri khas masing-masing ke dalam karyanya.
Sugianto memilih menampilkan sejumlah warga masyarakat, ditandai dengan laki-laki mengenakan Blangkon khas Jawa Tengah, petani dengan topi Caping, serta perempuan berkonde sebagai wakil masyarakat yang memberikan suaranya pada TPS-TPS sambil menunjukkan kartu suara.
“Mungkin yang harus dipahami adalah bagaimana pesan tentang Pemilu 2019 ini sampai pada masyarakat. Tema besar tentang Pemilu Berdaulat Negara Kuat implementasninya adalah warga masyarakat hadir di TPS-TPS untuk nyoblos. Betul kan?” ujar Sugianto.
Utomo HS, 76 tahun, yang juga seniman lukis asal Kota Semarang, pada karyanya di tembok seberang RRI Surabaya menampilkan sosok warga masyarakat termasuk diantaranya tunanetra yang berkacamata hitam berjejer rapi di TPS sedang menunggu giliran memasukkan surat suara.
Beberapa tulisan ditambahkan Utomo, agar masyarakat mudah memahami karya mural goresannya. “Intinya: Ayo nyoblos! Jangan golput! Ini penting dipahami masyarakat karena golput justru tidak menyelesaikan persoalan bangsa,” kata Utomo dengan penampilan ala koboi itu.
Sementara Totok Koi sendiri yang menjadi satu diantara peserta tetap Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) di Surabaya, memilih menampilkan sosok Punakawan, Gareng, Petruk Bagong dan Semar pada karyanya untuk menyampaikan pesan Pemilu 2019.
“Ajakan nyoblos dan tidak golput memang menjadi inti seluruh karya kami kali ini. Ini memang bagian dari kegiatan yang diprakarsai oleh KPU untuk menyampaikan ajakan pada masyarakat luas untuk tidak golput dan tetap nyoblos pada 17 April 2019. Itu yang terpenting,” tegas Totok Koi.
Deretan mural karya para seniman Kota Semarang, dikerjakan Totok Koi bersama rekan-rekannya sejak Senin (1/4/2019) sebagai bagian dari keterlibatan seniman untuk mensuksesakan pelaksanaan Pemilu 2019.
Mural-mural warna-warni tetapi menarik dan unik itu, tak jarang juga menjadi sarana masyarakat untuk berswafoto. Tak jarang pula pengendara kendaraan menengok dan mengurangi kecepatan kendaraannya untuk sejenak menikmati mural unik tersebut.(tok/ipg)