Jumat, 22 November 2024

Tiga Bulan Hilang di Gunung Arjuno, Pelajar SMKN 5 Surabaya Ditemukan Meninggal

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Sang paman menunjukkan foto Faiqus Syamsi (17) ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tidak utuh pada Kamis (4/4/2019), di Lembah Kidang Gunung Arjuno. Foto: Anggi suarasurabaya.net

Pasangan suami istri, Moh. Najib dan Dumi Supartiwi hanya bisa tertunduk lesu, setelah melihat sang anak pulang ke rumah dengan berbalut kain kafan. Faiqus Syamsi (17) ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tidak utuh pada Kamis (4/4/2019), di Lembah Kidang Gunung Arjuno.

Sebelum ditemukan meninggal, Faiq sempat menghilang selama 3 bulan lebih. Dia terpisah dengan rombongannya saat melakukan pendakian ke Gunung Arjuno, pada Selasa (18/12/2018) lalu. Pencarian pun dilakukan selama beberapa bulan dari pihak Basarnas hingga para relawan.

Keluarga korban juga sempat ikut dalam pencarian itu, dengan harapan Faiq dapat ditemukan dengan kondisi hidup dan selamat. Namun, harapan itu pupus ketika jasad Faiq akhirnya ditemukan di titik penemuan yang tak jauh dari lokasi terakhir Faiq hilang kontak.

“Kami mendapat informasi itu Kamis sekitar pukul 18.00 WIB. Lalu saya sama kakaknya berangkat kesana untuk memastikan sekitar Jumat dini hari. Setelah dicocokkan, identifikasinya benar kalau itu keponakan saya. Kondisinya memang sulit dikenali, tapi ada yang menguatkan yaitu pakaian yang masih melekat dan barang di sampingnya,” kata Nanang paman korban, Sabtu (6/4/2019).

Setelah melalui tahap identifikasi, jenazah Faiq diserahkan ke pihak keluarga. Dari RS Bhayangkara Porong, jenazah Faiq dibawa ke rumah duka di Jalan Kendangsari XV, Surabaya.

Tangis keluarga pecah saat jenazah tiba di rumah duka, terutama orang tua Faiq. Nanang mengatakan, jenazah keponakannya itu dimakamkan di TPU yang tak jauh dari rumah. Jenazah dimakamkan pada Sabtu (6/4/2019), sekitar pukul 01.30 WIB.

“Ayah ibunya masih syok atas kejadian ini. Yang sudah kesini tadi ada dari teman-temannya sekolah, gurunya juga ada. Aktif kok mereka kesini. Saat hilang pun juga ke rumah untuk bantu doa,” kata dia.

Di mata keluarganya, Faiq dikenal sebagai sosok yang periang. Remaja yang bersekolah di SMKN 5 Surabaya ini, juga dikenal sebagai siswa yang pandai dan aktif di kegiatan sekolah. Setelah pulang mendaki, Faiq sempat berencana akan pergi ke Jakarta pada 20 Desember 2018 terkait kegiatan sekolahnya.

Tiket kereta yang sudah ia pesan bersama teman-temannya pun hangus. Dua hari sebelum keberangkatan, Faiq dilaporkan hilang dan diduga jatuh terperosok. Hingga akhirnya, jasad Faiq baru ditemukan pada Kamis kemarin.

“Anaknya ceria, tidak pendiam. Ya mainnya sama teman sekolahnya saja. Kalau di rumah, teman-temannya anak kecil. Dia pintar juga di sekolah kalau menurut saya, istilahnya otaknya encer. Tanggal 20 nya itu rencana mau ke Jakarta setelah pulang mendaki. Tidak tau kegiatan apa, pokoknya kegiatan sekolah. Tiket sudah dipesan dan hangus,” ungkap pamannya.

Nanang mengaku, tidak ada pesan khusus yang disampaikan oleh Faiq sebelum berangkat untuk mendaki. Pihak keluarga pun mengaku tidak merasakan hal yang janggal saat mengijinkan Faiq pergi.

“Tidak ada. Ya hanya pamit mau mendaki. Cuma waktu itu ibunya bilang, kalau Faiq itu sempat ngomong. Bu, nanti saya pulang akan bikin heboh. Sudah itu saja dan kami tidak ada pikiran sejauh itu,” kata dia.

Sebelumnya, rangka manusia ditemukan pendaki di Lembah Kidang, Gunung Arjuno. Rangka tersebut diduga milik Faiqus Syamsi, seorang pendaki asal Surabaya yang hilang pada Desember silam.

Setelah kabar ini diteruskan ke pihak keluarga, rangka itu diyakini milik Faiq. Sebab, keluarga mengenali kaos, celana dan barang lainnya yang ditemukan pada jasad tersebut.

“Yang ditemukan sudah tidak utuh. Hanya tulang kaki dan tangan,” kata Farid Kurniadi Rescuer Basarnas Surabaya. (ang/iss)

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs