Suporter Arema FC Malang atau Aremania, berkomitmen akan menjaga kondusifitas saat pertandingan leg kedua final Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jumat (12/4/2019). Mereka pun membacakan deklarasi damai Aremania di ruang Tribata Polda Jatim pada Senin (8/4/2019).
Ahmad Gozali Korlap Aremania mengatakan, pihaknya akan menunjukkan kreatifitas dan menjadi pelopor kemajuan suporter di Indonesia. Baginya, final Piala Presiden 2019 ini akan menjadi ujian kedewasaan untuk mereka.
Kalah atau menang dalam pertandingan, kata dia, adalah suatu hal yang biasa. Yang terpenting, bagaimana menciptakan situasi yang kondusif agar pertandingan dapat terlaksana dengan baik. Dalam hal ini, mereka pun sepakat dengan pengamanan yang dilakukan polisi.
“Tentunya adalah bagaimana kita menciptakan keamanan. Dimulai dari kita sendiri Aremania. Kami sepakat untuk menjaga situasi yang aman. Arema sudah terpatri jiwanya no anarkis, no ribut. Yang terpenting adalah kebersamaan untuk menciptakan sesuatu keamanan,” kata dia.
Dia pun memastikan, pada pertandingan final ini kesepakatan lama tetap berlaku. Dia meminta kepada Aremania untuk tetap patuh dan tidak menghadiri pertandingan di Surabaya.
Ini juga berlaku untuk suporter Persebaya, untuk tidak datang pada pertandingan leg kedua final di Malang.
“Kami masih terikat perjanjian waktu itu di Polda Jatim tahun 2006. Dulu itu ada perwakilan Arema dan Persebaya yang berjanji untuk tidak saling kunjung saat ada pertandingan. Perjanjian ini belum dicabut dan masih menjadi tolok ukur untuk bagaimana sama-sama menghormati,” jelasnya.
Sementara itu, Irjen Pol Luki Hermawan Kapolda Jatim mengatakan pertemuan dengan para suporter ini untuk membangun sinergitas bahwa pertandingan akan berlangsung tertib, aman, dan kondusif. Selain menggelar pertemuan dengan Aremania, pada sesi kedua Polda Jatim juga akan bertemu dengan suporter Persebaya Surabaya atau Bonek. (ang/tin/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
