Sejumlah suporter yang tidak bertiket membuat kericuhan di depan pos penjagaan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Selasa (9/4/2019). Kericuhan itu terjadi saat pertandingan Persebaya Surabaya melawan Arema FC Malang berlangsung.
Sebelumnya, petugas sudah memperingatkan mereka agar yang tidak bertiket segera kembali dan jangan berusaha masuk. Namun, sejak peringatan itu penonton yang tidak bertiket tetap saja bergerombol di sekitar pos penjagaan.
Dari pantauan suarasurabaya.net di lokasi, petugas berkali-kali memperingatkan mereka agar tidak membuat kerusuhan dan segera meninggalkan lokasi. Tapi mereka tidak mengindahkan amanat petugas dan berusaha menyerangnya. Kericuhan pun terjadi saat salah satu di antara mereka melemparkan batu ke arah petugas. Petugas pun menghalangi mereka dan memberi peringatan keras.
Peringatan itu juga tidak diindahkan dan mereka semakin nekat. Petugas pun bertindak tegas dengan menembakkan gas air mata. Selain itu, dari kepolisian juga mengerahkan water cannon dan raimas karena massa yang semakin bergerombol dan berontak.
Akibat kericuhan, beberapa penonton mengalami luka-luka. Salah satu suporter yang tidak ingin disebutkan namanya, mengaku berusaha menghindar dari keributan itu. Dia terkena lemparan batu dari massa, yang mengakibatkan kepalanya terluka.
“Tadi saya mau keluar ke sana. Terus kena batu itu. Iya saya tidak punya tiket, makanya mau keluar, terus kena itu,” kata dia.
Selain itu, suporter lainnya juga dilarikan ke mobil ambulans. Mereka mengalami sesak napas, dan sakit mata karena gas air mata.
Kericuhan pun berakhir saat polisi menambah personelnya untuk mengamankan massa. Polisi menerjunkan water cannon dan situasi pun kembali kondusif. Sedangkan massa perlahan meninggalkan lokasi. (ang/iss/ipg)