Tidak terasa besok, 11 April 2019, tragedi penyiraman terhadap Novel Baswedan seorang penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah mengungkap banyak kasus di negeri ini menginjak tahun ke-2. Selama itu pula pelaku yang menyiram air keras belum tertangkap.
Semenjak itu pula rentetan teror terhadap KPK terjadi mulai dari teror terhadap rumah pimpinan KPK hingga penganiayaan pegawai KPK namun setali tiga uang, tetap tidak terungkap. Demikian ditegaskan Yudi Purnomo Harahap Ketua Wadah Pegawai KPK dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/4/2019).
Menurut Yudi, dalam rangka memperingati tragedi dua tahun penyiraman Novel Baswedan, ribuan orang anti korupsi akan datang ke gedung KPK untuk mendukung pemberantasan korupsi.
“Untuk itulah besok, ribuan masyarakat Indonesia yang anti korupsi yang terdiri dari Koalisi Masyarakat Sipil, tokoh nasional, budayawan, serikat buruh, serikat karyawan, musisi, gerakan mahasiswa dan lainnya akan mendatangi KPK mulai pagi hingga malam untuk menyatakan dukungan kepada KPK agar terus memberantas korupsi,” ujar Yudi.
Kata dia, korupsi merupakan musuh bersama bagi seluruh rakyat negeri ini kecuali bagi koruptor dan pendukungnya.
Meskipun teror terus melanda, menurut Yudi, pegawai KPK konsisten terus menangkapi para koruptor tanpa peduli resiko yang dihadapi. Terbukti dengan 30 Operasi Tangkap Tangan (OTT) tahun 2018 yang terbanyak sepanjang sejarah KPK.
Namun, Yudi menegaskan, tuntutan pegawai KPK tetap yaitu meminta Presiden untuk mau membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Independen dibawah Presiden sebagai bentuk komitmen dalam memberantas korupsi di negeri ini. Hal itu sekaligus menjadi solusi bahwa satu-satunya cara menghentikan teror kepada KPK adalah menangkap pelaku terornya.
“Pegawai KPK berterima kasih untuk seluruh Masyarakat Indonesia yang akan datang pada esok hari itu karena akan semakin menyemangati kami dalam memberantas korupsi yang merupakan kejahatan luar biasa di negeri ini. Sehingga KPK akan mampu mewujudkan Indonesia yang bersih dari korupsi,” pungkas Yudi.(faz/dwi/ipg)