Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Sabtu (20/4/2019) mewisuda 81 mahasiswa dan 11 di antaranya mahasiswa asal Filipina, di Auditorium lantai 9, Tower Unusa, Surabaya.
“Sebelas mahasiswa asing tersebut berasal dari Mindanau, Filipina yang mendapat beasiswa dari pemerintah setempat untuk mengikuti kuliah di Unusa ini,” terang Umdatus Saleha, Direktur Akademik dan Kemahasiswaan Unusa.
Menurut Umdatus, 81 wisudawan berasal dari D3 Kebidanan (5 orang), D3 Keperawatan (1), Profesi Ners (1), S1 Gizi (1), S1 Keperawatan (28), S1 Manajemen (9), S1 Guru PAUD (28), S1 Pendidikan Guru (6) dan S1 Sistem Informasi (2).
Sebelas wisudawan asal Filipina yang Sabtu (20/4/2019) mengikuti wisuda terdiri dari 4 orang wisudawan S1 Keperawatan, 3 wisudawan S1 Pendidikan guru SD dan 4 wisudawan S1 manajemen.
Pada wisuda Unusa gelombang I tahun ini, ada 3 wisudawan terbaik, masing-masing yang pertama, Nurul Khikmawanti, S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.95. Kedua, Maria Trykurniati Maju , S1 Keperawatan, IPK 3.93, dan yang ketiga, Gita Koes Herawati, S1 Manajemen, dengan IPK 3.61.
Umdatus menambahkan, Unusa sudah menyiapkan para wisudawan dengan bekal dan ilmu sesuai jurusan yang ditempuhnya. Termasuk juga para mahasiswa, diberi keterampilan dasar dan soft skill berkompetensi agar mampu bersaing di pasar kerja.
“Para mahasiswa juga dibekali keterampilan, seperti komunikasi, pemanfaatan teknologi komunikasi serta informasi. Mahasiswa wajib diberikan ruang mengembangkan kemampuan sekaligus mengasah kemampuan serta daya kritis, ini penting,” tambah Umdatus.
Unusa memiliki lembaga khusus untuk menyalurkan lulusan agar bisa diserap di dunia kerja, yakni Unusa Career Center (UCC), yang berfungsi membekali mahasiswa serta lulusan agar siap bersaing di dunia kerja.
Melalui UCC sebelum lulus para mahasiswa mengikuti serangkaian workshop dan seminar penyusunan curiculum vitae, pelatihan teknik wawancara kerja, sekaligus memberi informasi lowongan pekerjaan.
Sementara itu, untuk meningkatkan kualitas lulusan Unusa pengembangan berbagai sertifikasi profesi guna menyiapkan para lulusan agar berkompetensi dan siap pakai terus dilakukan, sebelum mahasiswa meninggalkan kampus.
“Alhamdulillah, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Unusa mendapatkan lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) pada 28 Maret 2019 lalu,” kata Prof Kacung Marijan Drs MA PhD., Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unusa.
Menurut Prof Kacung, saat ini sudah ada delapan skema yang bisa disertifikasi LSP Unusa. Yakni Bahasa Inggris Keperawatan Vokasi, Bahasa Inggris Keperawatan Generalis, Teknisi Akuntansi Ahli, Teknisi Akuntansi Ahli Syariah, Ahli K3 Madya, Auditor Madya Teknologi Informasi, Analis Program dan Kepala Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan.
Sertifikasi profesi bisa dilakukan setelah lulus maupun saat kuliah, asalkan memenuhi persyaratan tertentu. LSP Unusa juga bisa memberikan sertifikasi profesi kepada mahasiswa dari perguruan tinggi lain yang menjadi mitra Unusa.
Prof Kacung menambahkan, meski sudah lulus kuliah belum tentu seorang wisudawan memiliki kompetensi untuk bekerja. Oleh karenanya sertifikasi profesi ini memberi kekuatan bagi mahasiswa untuk bersaing dan siap kerja.
“Jadi begitu lulus, mereka sudah bisa langsung bekerja. Misalnya menjadi Kepala Cabang/Manajer Koperasi Jasa Keuangan, karena sudah memiliki kompetensi di bidang tersebut sesuai sertifikasi profesi yang diambilnya,” pungkas Prof Kacung.(tok/iss)