Sabtu, 23 November 2024

Gotong Royong Relawan Sidoresik Melawan Covid-19 di Sidoarjo

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Relawan Sidoresik semprot disinfektan di salah satu permukiman di Sidoarjo, Senin (13/4/2020). Foto: Istimewa

Berbagai elemen masyarakat turun langsung membantu warga membentengi diri dari penularan corona Covid-19. Tidak terkecuali Relawan Sidoresik, sebuah gerakan sosial yang terdiri dari warga di Kabupaten Sidoarjo.

Relawan Sidoresik melakukan berbagai aktivitas sosial di 322 titik Sidoarjo selama dua pekan terakhir. Dari penyemprotan disinfektan, pembagian ribuan masker, paket sembako untuk warga terdampak, hand sanitizer, serta mengedukasi pencegahan Covid-19.

“Sidoarjo masuk zona merah. Jumlah pasien positif corona di daerah ini terus bertambah. Maka kita semua harus bangkit bersama dan bergotong-royong menghadapi situasi sulit saat ini,” ujar Ahmad Muhdlor Ali CEO Sidoresik, Senin (13/4/2020).

Bakal calon bupati Sidoarjo itu mengatakan, aksi sosial di 322 titik yang tersebar di seluruh kecamatan di Sidoarjo itu adalah wujud gotong royong masyarakat Sidoarjo untuk menghadapi wabah virus corona.

“Kami targetkan dalam beberapa waktu ke depan, kami bisa menjangkau 1.000 titik. Kami akan menambah jumlah masker yang kami bagikan, hand sanitizer, juga sabun dan sembako bagi warga terdampak,” ujar pria yang akrab disapa Gus Muhdlor itu.

Alumnus Universitas Airlangga Surabaya itu mengatakan, sekarang adalah momentum yang tepat untuk kembali menghidupkan spirit gotong royong dan solidaritas sosial masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang multi-aspek.

Mulai dari aspek medis. Sebagaimana diketahui, semakin banyak orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), hingga kasus positif Covid-19 di Sidoarjo. Kasus positif Covid-19 di Sidoarjo sekarang sudah 31 kasus.

“Penting untuk memperhatikan aspek pencegahan, sehingga kami bagikan masker dan hand sanitizer. Relawan kami juga mengajak warga tidak mengucilkan ODP, PDP, dan pasien positif beserta keluarganya. Mereka harus terus didukung tapi tetap perhatikan protokol kesehatan,” ujarnya.

Dari aspek sosial-ekonomi, kata Muhdlor, banyak hal yang juga harus diperhatikan bersama oleh warga Sidoarjo. Ada pemutusan hubungan kerja (PHK), mengingat Sidoarjo adalah basis industri, yang kini menghadapi kesulitan ekonomi.

Tidak hanya itu, banyak pekerja informal yang pendapatan hariannya merosot karena warga mengurangi aktivitas di luar rumah. Baik pengemudi ojek, becak, dan sopir transportasi umum yang tak lagi banyak menerima penumpang.

“Pemerintah, sejak sekarang, harus mendesain program pemulihan ekonomi yang tepat supaya daerahnya bisa segera bangkit pascapandemi. Secara jangka pendek, pekerja informal dan kelompok rentan butuh bantuan kita,” katanya.

Setidaknya ada sebanyak 99 orang relawan yang terlibat dalam aktivitas sosial membagikan perlengkapan dan kebutuhan pokok bagi warga yang memang memerlukan bantuan.

“Dalam menjalankan aktivitas di lapangan, semua relawan Sidoresik diwajibkan menjalankan protokol kesehatan, mulai dari masker hingga jaga jarak fisik (physical distancing). Sembako pun kami antar door to door ke tempat warga, bukan dikumpulkan di satu titik yang menyebabkan kerumunan orang,” ujarnya.(den/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs