Sabtu, 23 November 2024

Terdapat 3.631 Desa/Kelurahan di Jatim yang Miliki Ruang Observasi

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim di Grahadi, Jumat (10/4/2020). Foto : Istimewa

Jumlah desa/kelurahan di Jatim yang memiliki ruang observasi untuk kasus Covid-19 terus bertambah. Per Jumat (10/4/2020), total sudah terdapat sebanyak 3.631 desa/kelurahan yang memiliki ruang observasi, atau setara 47,02 persen.

Berdasarkan data tersebut, terdapat kenaikan cukup signifikan karena data sehari sebelumnya Kamis (9/4/2020) jumlah ruang observasi yang tersedia 2.527 atau setara 29,9 persen.

“Setelah kita koordinasi kemarin bersama Forkopimda Jatim, dan kabupaten/kota, kita dapat update hari ini bahwa jumlah ruang observasi yang tersedia sudah mencapi 47,02 persen, atau mencapai 3.631. Kita harap jumlah ruang observasi berbasis desa/kecamatan ini jumlahnya akan terus bertambah,” urai Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur, saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (10/4/2020) petang.

Untuk itu, Gubernur Jatim yang lekat disapa Khofifah ini menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh aparat desa maupun kelurahan yang telah menyediakan tempat untuk ruang observasi. Dimana, ruangan ini akan digunakan oleh para pekerja migran maupun pemudik utamanya yang datang dari daerah episentrum untuk observasi atau isolasi selama 14 hari.

“Kami mohon dengan sangat bagi para pemudik yang baru datang untuk melakukan proses observasi atau isolasi atau karantina selama 14 hari. Ini untuk kebaikan kita, keluarga kita, serta lingkungan sekitar kita,” tutur Khofifah berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net, Sabtu (11/4/2020).

Selain itu, mantan Menteri Sosial ini juga menjelaskan, bahwa per hari ini Jumat (10/4/2020) update pukul 17.00 juga terdapat 527 area pemukiman yang menerapkan area tertib physical distancing. Dengan melibatkan 39 polres se Jatim. Ini penting, sebagai salah satu upaya untuk memutus rantai penularan Covid-19, serta menjaga diri dan lingkungan tetap sehat.

“Area tertib physical distancing ini diterapkan untuk memastikan warga tetap tinggal di rumah Dan hanya keluar rumah untuk urusan yang urgent seperi logistik, kesehatan, dan perekonomian atau perdagangan. Sehingga bagi warga yang masuk atau keluar pemukiman akan didata dengan detail,” imbuhnya.

Sementara itu, terkait update perkembangan Covid-19 di Jatim, per hari ini, di Jawa Timur total ada sebanyak 256 kasus positif Covid-19 atau bertambah 33 kasus, 1.333 kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), serta 13.341 Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Dari total kasus positif Covid-19 di Jatim, sudah ada tambahan 6 orang yang dinyatakan sembuh sehingga totalnya sebanyak 63 orang pasien atau setara dengan 24,61 persen yang sembuh. Dengan rincian, 5 orang dari Kota Surabaya, dan 1 orang dari Madiun.

“Berdasarkan data kesembuhan ini, prosentase Jawa Timur masih paling tinggi di Pulau Jawa. Tentunya, ini berkat dedikasi, profesionalitas, dan kerja keras semua tenaga medis dan paramedis yang menangani pasien covid-19,” tukas Gubernur Khofifah.

Sedangkan untuk kasus positif yang meninggal dunia di Jawa Timur ada sebanyak 22 orang atau setara dengan 8,59 persen.

“Kembali kami mengingatkan agar masyarakat tetap mengikuti anjuran pemerintah, tetap tinggal di rumah dan keluar rumah hanya untuk kepentingan urgen, olah raga yang cukup dan jaga jarak aman serta pola hidup bersih dan sehat jika harus keluar rumah gunakan masker,” pungkas Khofifah.(tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs