Tim Rumpun Tracing (pelacakan) Gugus Tugas Covid-19 Jatim terus bekerja. Hasilnya, kalau sebelumnya sudah terdeteksi 21 klaster penularan Covid-19 di Jatim, sekarang menjadi 23 klaster.
“Kami sudah melakukan pendalaman lebih jauh, dan ternyata sekarang ada 23 klasternya,” ujar Kohar Hari Santoso Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim di Grahadi, Senin (6/4/2020).
Kohar menjelaskan, timnya telah mendeteksi ada lima klaster atau kelompok penularan Covid-19 di Surabaya. Salah satunya adalah klaster Pusat Grosir Surabaya (PGS).
Di dalam peta klaster penularan Covid-19 yang ditampilkan, telah teridentifikasi ada lima orang positif Covid-19 dari klaster PGS. Itu sebabnya PGS untuk sementara ditutup. Tim tracing juga masih melacak lebih jauh.
Selain klaster PGS, Kohar menjelaskan, ada satu klaster di Surabaya yang beririsan dengan kasus di Sidoarjo. Ada lima orang di Surabaya dan Sidoarjo terjangkit Covid-19 dari klaster tenaga kesehatan.
Sayangnya, tiga klaster lain di Surabaya tidak dijelaskan lebih detail oleh Kohar, baik secara lisan maupun dalam detail peta sebaran klaster penularan yang ditampilkan saat konferensi pers.
Sejauh ini, klaster terbesar di Jatim yang adalah klaster Pelatihan Petugas Haji Indonesia di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, pada 8-19 Maret lalu, diikuti oleh 413 peserta dari berbagai daerah.
Sebagaimana termuat di dalam peta sebaran yang disusun Tim Tracing Gugus Tugas Jatim, klaster itu telah menyebabkan 20 peserta pelatihan petugas haji di Asrama Haji Surabaya terinfeksi Covid-19.
Selain itu, ada klaster penularan dari Jakarta yang menyebabkan 19 orang terinfeksi Covid-19. Sayangnya, baik secara lisan maupun yang tampil di peta, tidak ada penjelasan detail di mana saja sebarannya?
Lalu ada klaster penularan kegiatan seminar di Bogor yang menyebabkan 9 orang positif terjangkit Covid-19 di Kabupaten Magetan. Kohar sempat menyebut, penyebaran klaster ini juga sampai ke Sidoarjo.
Klaster penularan Covid-19 lainnya di Jawa Timur yang terdeteksi adalah penularan dari masyarakat yang pulang ibadah umrah. Ada tujuh kasus positif Covid-19 dari lingkaran penularan ini, beberapa di Lumajang.
“Lalu ada klaster penularan di Kota Malang dua kasus, dan satu kasus di Kota Batu yang masih saling terkait. Sehingga totalnya ada 23 klaster yang berhasil kami identifikasi,” kata Kohar.(den/iss/ipg)