PT Pertamina (Persero) mencatat ada peningkatan pada konsumsi LPG sektor rumah tangga, khususnya wilayah Jatim. Peningkatan konsumsi ini seiring dengan imbauan pemerintah untuk mengurangi kegiatan di luar rumah atau work from home (WFH) sebagai upaya pencegahan penularan virus corona atau Covid-19.
Rustam Aji Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR V mengatakan, terjadi peningkatan konsumsi baik LPG subsidi kemasan 3 kg maupun LPG non subsidi seperti produk Bright Gas kemasan 12 kg dan 5,5 kg. Pada periode 27 Maret sampai 3 April, tercatat ada kenaikan tipis LPG sektor rumah tangga dari rata-rata 4.050 metrik ton (MT) per hari saat kondisi normal, menjadi 4.200 MT per hari.
“Pertamina akan terus memonitor peningkatan kebutuhan LPG khususnya LPG Subsidi 3 kg, termasuk apabila ada permintaan penambahan fakultatif dari masing-masing pemerintah daerah. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” kata Rustam, kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (4/4/2020).
Di sisi lain, lanjut Rustam, konsumsi Gasonline (Premium, Perta-Series) di Jatim justru mengalami penurunan sekitar 28 persen. Dari rata-rata 9.300 kilo liter per hari, dari kondisi normal yang mencapai 12.900 kilo liter per hari. Sedangkan konsumsi Gasoil (BioSolar, Dex-Series) pada periode yang sama, turun 15 persen dari kondisi normal 6.000 kilo liter per hari menjadi 5.100 kilo liter per hari.
“Pantauan kami, penurunan konsumsi BBM dan kenaikan konsumsi LPG sektor rumah tangga ini sejalan dengan anjuran yang disampaikan Pemerintah agar masyarakat membatasi mobilisasi di luar rumah sebagai upaya pencegahan penularan virus Covid-19. Mulai bekerja, sekolah dan beribadah dari rumah, sehingga masyarakat banyak melakukan aktivitas di rumah termasuk untuk memasak,” ujarnya.
Kendati demikian, kata dia, Pertamina tetap siaga dengan menjamin pasokan energi nasional aman dan mencukupi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di wilayah Jatim. Pihaknya juga memastikan kegiatan operasional penyaluran BBM dan LPG berjalan baik dengan pengaturan personil dan tempat kerja yang ketat, serta memperhatikan protokol pencegahan Covid-19.
Saat ini, pasokan BBM untuk Jatim yang ada di Fuel Terminal di wilayah Jatim dalam jumlah yang aman. Di Jatim terdapat 6 (enam) Fuel Terminal, di antaranya Surabaya, Tuban, Malang, Madiun, Banyuwangi, dan Sampang.
“Walaupun konsumsi BBM terus turun, kami tetap memonitor pasokan dan penyaluran ke masyarakat,” tambahnya.
Rustam menambahkan, masyarakat juga dapat berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan pelayanan Pertamina dan melaporkan apabila terjadi kendala dan hambatan distribusi produk Pertamina melalui Pertamina Call Center di nomor 135.
“Dalam situasi darurat ini, kami akan tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat dan mendukung kebijakan pemerintah untuk #DiRumahSaja,” pungkasnya. (ang/iss)