Menjelang kepulangan warga Jatim yang merantau di berbagai negara dan daerah di Indonesia yang terjangkit virus Covid-19, Polda Jatim telah membentuk 38 posko pemantauan di berbagai pintu kedatangan seperti bandara, pelabuhan dan terminal, yang akan memberlakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
“Ada beberapa saudara-saudara kita dari negara rantau seperti Malaysia, sekarang sudah tiba di Riau, dan rantau lokal dari Jakarta juga akan masuk Jatim. Kita sejauh ini telah membantuk 38 posko di pintu-pintuk kedatangan dengan sasaran bandara, pelabuhan, terminal. Artinya, kami tidak hanya menerapkan penutupan saja, tapi prinsip physical distancing secara utuh dan mengikat,” kata Kombes Pol Trunoyudo Kabid Humas Polda Jatim kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (2/4/2020).
Selain screening yang dilakukan di pintu masuk Jatim, pengetatan juga dilakukan di lapisan masyarakat paling bawah seperti kabupatan hingga desa. Setiap warga yang pulang dari rantau diminta melapor ke pejabat desa dan RT/RW setempat.
“Peningkatan kewaspadaan juga di kawasan perumahan. Adanya optimalisasi RT/RW, tingkat desa ada peningkatan kesadaran (penyebaran) Covid-19. Seperti Siskampling, misalkan ada tamu harap lapor. Tidak harus mudik. Bagi warga pendatang juga harus lapor,” tambahnya.
Menurutnya, hingga saat ini sudah ada 307 kawasan dan 115 jalur di Jatim yang menerapkan Kawasan Tertib Physical Distancing.
Ia menambahkan, Maklumat Kapolri yang diteken Jenderal Polisi Idham Azis Kapolri tertanggal 19 Maret 2020 menjadi rujukan kepolisian daerah untuk melakukan berbagai tindakan untuk menangani penyebaran virus, termasuk membubarkan kerumunan warga yang tidak menaati prinsip physical distancing.
“Maklumat Kapolri untuk mengedepankan keselamatan rakyat, bagaimana memberikan suatu kepatuhan secara tertib mulai tahapan preventif di tingkat RT/RW, persuasif, hingga penegakan hukum yang tegas dan terukur,” imbuhnya.
Menurut data Pemprov Jatim per 1 April kemarin, tercatat 103 kasus positif corona, 536 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 7.328 Orang Dalam Pemantauan (ODP). Sebanyak 22 pasien sudah dinyatakan sembuh. Kasus baru ditemukan di Situbondo (1 kasus), Nganjuk (4 kasus), Surabaya (3 kasus), Sidoarjo (1 kasus) dan Kota Malang (1 kasus).(tin/ipg)