Sabtu, 23 November 2024

Presiden Minta Kepala Daerah Lebih Tegas Mencegah Pemudik

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden dalam rapat kabinet terbatas melalui telekonferensi dari Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (30/3/2020) Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden menegaskan, Pemerintah sekarang sedang fokus mencegah meluasnya wabah Covid-19 dengan cara mengurangi atau membatasi pergerakan orang dari satu tempat ke tempat lain.

Presiden mengapresiasi inisiatif sejumlah kepala daerah yang gencar mengimbau warganya yang merantau khususnya di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), untuk tidak pulang ke kampung halamannya (mudik).

Tapi, menurut Jokowi, imbauan saja belum cukup ampuh untuk mencegah para perantau mudik menjelang Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2020.

Maka dari itu, Presiden meminta kepala daerah mengambil langkah-langkah yang lebih tegas untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, demi keselamatan orang banyak.

“Demi keselamatan bersama, saya minta dilakukan langkah-langkah yang lebih tegas untuk mencegah terjadinya pergerakan orang ke daerah. Saya melihat sudah ada imbauan dari tokoh-tokoh dan gubernur, agar perantau di Jabodetabek tidak mudik. Saya minta itu diteruskan dan digencarkan lagi. Tapi, menurut saya imbauan seperti itu belum cukup. Perlu langkah-langkah yang lebih tegas untuk menutup rantai penyebaran Covid-19,” ujar Jokowi Presiden, Senin (30/3/2020), dalam rapat kabinet terbatas melalui telekonferensi dari Istana Kepresidenan Jakarta.

Pada kesempatan itu, Jokowi meminta jajarannya mempercepat pelaksanaan program perlindungan sosial untuk masyarakat yang bekerja di sektor informal, para pekerja harian, serta program insentif ekonomi untuk para pelaku usaha mikro kecil dan menengah.

Menurutnya, waktu arus mudik yang lebih cepat dari biasanya menjelang Idul Fitri, terjadi karena banyak pekerja sektor informal di Jabodetabek kehilangan pendapatan sejak diberlakukannya status tanggap darurat Covid-19.

Berdasarkan data yang dipegang Presiden, delapan hari terakhir ada 876 armada bus antarprovinsi yang membawa sekitar 14 ribu penumpang dari Jabodetabek, ke daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur.

Jumlah tersebut, kata Jokowi, belum termasuk yang menggunakan sarana transportasi lain seperti kereta api, kapal laut, pesawat udara dan mobil pribadi.

Lebih lanjut, Presiden menginstruksikan gubernur, bupati, dan wali kota meningkatkan pengawasan pada warganya yang sudah terlanjur mudik dari perantauan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan kepala daerah menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Tapi, Jokowi berharap langkah penyaringan terhadap orang-orang yang sudah terlanjur mudik tidak dilakukan secara berlebihan.(rid)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs