Empat dari ratusan peserta Pelatihan Petugas Haji Indonesia di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, 8-19 Maret lalu, positif Covid-19. Ada 10 peserta lain jadi pasien dalam pengawasan (PDP).
Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melacak (tracing) ratusan peserta lain dan orang yang pernah kontak dengan klaster penularan Asrama Haji Surabaya ini.
Kohar Hari Santoso Dirut RSUD Syaiful Anwar Malang sebagai anggota Gugus Tugas Tracing Covid-19 Jatim mengatakan itu di Grahadi, Sabtu (28/3/2020).
Dia benarkan, Pelatihan Petugas Haji Indonesia di Asrama Haji Surabaya itu dihadiri 413 orang dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur, Bali, dan NTT.
Para peserta itu terdiri dari 83 Tim Pembimbing Haji Indonesia (TPHI), 83 Pembina Haji Indonesia, dan 247 Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).
“Dari 413 peserta itu, memang ada satu orang yang sakit (tetap mengikuti pelatihan) ternyata positif (Covid-19),” ujarnya dalam konferensi pers bersama gubernur.
Tim Gugus Tugas melakukan tracing. Hasilnya, ada narasumber pelatihan yang sakit setelah mengikuti acara dan hasil pemeriksaannya juga positif Covid-19.
“Jadi dari hasil tracing, ada 14 peserta yang PDP (pasien dalam pengawasan), empat di antaranya setelah dilakukan pemeriksaan hasilnya positif (Covid-19),” ujarnya.
Kohar menyatakan, dia akan melakukan tracing lebih jauh terhadap ratusan peserta lainnya. Gugus Tugas menurutnya sudah dapat nama dan alamat mereka.
“Ada dari Kabupaten Kediri, Nganjuk, Tuban, Gresik, Kabupaten Blitar, Lamongan, dan Jember. Lalu juga ada peserta dari Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Timur,” ujarnya.
Dari sejumlah peserta yang sudah terlacak, sebagian di antaranya ada yang isolasi mandiri. Para peserta yang sakit, kata Kohar, juga sudah dirawat di rumah sakit terdekat.
Sebelumnya, Ahmad Zayadi Kepala Kanwil Kemenag Jatim memastikan, dosen salah satu universitas di Kediri yang meninggal positif Covid-19 pernah ikut pelatihan itu.
Selain korban itu, ada satu pegawai di lingkungan Kemenag Kabupaten Blitar masuk daftar Pasien Dalam Pengawasan (PDP) setelah mengikuti kegiatan itu.
Pegawai Kemenag Blitar itu satu rombongan dengan dokter yang sudah PDP. Sepulangnya dari pelatihan, dia mengeluh demam dan sesak napas.
Pasca kejadian ini, Kakanwil Kemenag Jatim menginstruksikan semua pegawainya memeriksakan kesehatan dan mengisolasi diri selama 14 hari.(den/rst)