Sabtu, 23 November 2024

541 Rapid Test Sudah Dilakukan di 30 Kabupaten/Kota di Jatim

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur dalam konferensi pers bersama Emil Dardak Wakil Gubernur Jatim dan Gugus Tugas COVID-19 di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (28/3/2020). Foto : Istimewa

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menyatakan, pada Sabtu (28/3/2020), sudah ada 30 Kabupaten/Kota yang melakukan rapid test. Sebanyak 541 tes sudah dilakukan ke masyarakat.

“Kami harap, delapan daerah lain yang belum melakukan rapid test, tolong, melakukan percepatan. Ini akan memberikan signifikansi terhadap tracing yang kita lakukan,” ujarnya.

Lebih spesifik, dr Joni Wahyuadi Ketua Gugus Tugas Kuratif COVID-19 di Jawa Timur menjelaskan tentang 541 tes cepat yang sudah digelar terutama dilakukan terhadap orang berisiko tinggi.

“Siapa orang berisiko tinggi itu? Pemberi layanan: baik dokter, perawat, petugas pembersih tempat tidur atau pembantu perawat. Alhamdulillah Tenaga kesehatan negatif semua,” ujarnya.

Selain tenaga medis, ada sejumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang juga menjadi sasaran rapid test di berbagai daerah di Jatim. PDP inilah yang paling banyak jadi sasaran rapid tes.

“Terbanyak memang dari PDP. Pasien yang klinisnya menunjukkan gejala, kami lakukan tes. Beberapa rumah sakit melaporkan ke kami, sambil menunggu hasil swab, mereka lakukan rapid tes,” ujarnya.

Tujuan rumah sakit rujukan melakukan rapid test terhadap PDP yang sedang menunggu hasil pemeriksaan spesimen di laboratorium itu, kata Joni, sebagai bentuk kewaspadaan petugas medis.

“Supaya provider pemberi layanan ini lebih memperhatikan precaution (pencegahan). Lebih memperhatikan penggunaan APD (alat pelindung diri), cuci tangan, dan pencegahan-pencegahan lain,” katanya.

Joni yakin, besok jumlah rapid test yang dilakukan akan lebih banyak lagi. Terutama pada Senin (30/3/2020) yang akan datang, karena lebih banyak tenaga medis yang bertugas dan menjadi sasaran.

Soal hasil rapid test, Khofifah menyampaikan, dari sejumlah orang yang menjadi sasaran ada beberapa yang memang hasilnya positif. Satu di antaranya adalah seorang ODP.

“Lalu ada empat orang PDP yang dites, ternyata hasilnya juga positif. Saya ingin sampaikan ke kita, bahwa hasil rapid tes positif akan di PCR untuk mendapatkan hasil presisi,” ujarnya.(den/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs