Wijanarko Adi Mulya Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Bulutangkis Indonesia (PBSI) Jawa Timur mengatakan organisasinya mulai melakukan imbauan ke berbagai daerah sehubungan penyelenggaraan event. Ini sebagai tindakan pencegahan meluasnya wabah COVID-19, seperti yang sudah disampaikan pemerintah.
Pengprov PBSI mengambil langkah cepat dengan me-reschedule jadwal yang masuk kalender 2020. Totalnya mencapai 50 kejuaraan lebih.
“Kasus virus Corona tidak hanya menggangu program kegiatan reguler yang sudah masuk kalender kegiatan PBSI Jatim untuk 2020,” ujarnya kepada Budi Leksono Suara Surabaya, Jumat (20/3/2020).
Kasus COVID-19 ini juga mengganggu program Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Bulutangkis Jatim yang diproyeksikan untuk PON Papua tahun ini.
Meski demikian, Pengurus PBSI sudah menginstruksikan seluruh komponen bulutangkis Jatim, tidak terkecuali wasit dan atlet, selalu mengikuti imbauan pemerintah untuk menyikapi mewabahnya COVID-19.
Sementara, tentang latihan atlet Puslatda yang diproyeksikan ke PON Papua, kata Wijanarko, selama ini mereka masih melakukan latihan rutin.
Dari 13 yang ada di Puslatda, 2 di antaranya–Made Dinda dan Nur Yahya Adi Velani–tetap latihan di GOR Sudirman Surabaya. Sementara sisanya tersebar di Pelatnas dan klub lain.
“Sehingga latihan mereka tidak terlalu berpengaruh. Apalagi PBSI Jatim juga punya pelatih yang terus memantau perkembangan mereka, khususnya yang ada di Pelatnas,” katanya.
Wijanarko berharap kondisi ini segera berakhir sehinga seluruh agenda olahraga di dunia bisa kembali normal.(bud/iss/ipg)