Sejak diumumkan adanya pasien COVID-19 di Indonesia, museum-museum Indonesia memberikan perhatian khusus kepada pengunjung museum. Untuk itu, Museum Indonesia melakukan beberapa pencegahan virus corona seperti tindakan sterilisasi, edukasi wabah dalam bentuk pameran, hingga penghentian sementara operasional 107 museum Indonesia.
Suryana Adang Koordinator Bidang Program Publik Museum Listrik dan Energi Baru TMII mengatakan, kunjungan kelompok dibatasi dengan membagi kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil 5 hingga 10 orang agar mudah dilakukannya pemantauan saat kunjungan. Mereka juga melakukan deteksi suhu tubuh di pintu masuk sebelum kunjungan dilakukan.
Sedangkan Museum Gunarsa Klungkung Bali memutuskan untuk menunda menerima kunjungan pelajar sementara waktu hingga kondisi menjadi lebih kondusif.
Saat ini museum dari berbagai daerah di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Papua telah melakukan berbagai langkah pencegahan penyebaran. Edukasi dalam bentuk pameran pun dipilih. Seperti Museum Sonobudoyo Yogyakarta yang dengan menggelar Pameran Kesehatan “Wabah Semacam COVID-19 Pernah Terjadi Tahun 1918”.
Langkah-langkah pencegahan juga telah dilakukan oleh museum-museum sejak sebelum pengunjung memasuki museum. Mulai dari melakukan deteksi suhutubuh, cuci tangan dengan sabun atau dengan hand sanitizer, dan penyemprotan disinfektan maupun pembersihan dengan alkohol di museum yang dilakukan secara berkala.
“Dengan terus bertambahnya jumlah pasien COVID-19 di tengah tingginya minat kunjungan museum yang terus berlangsung, langkah penghentian sementara operasional museum yang diputuskan oleh 107 museum negeri maupun swasta dari Aceh hingga Papua merupakan sebuah langkah yang tepat,” tegas Hilmar Farid President ICOM Indonesia berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net, Rabu (18/3/2020).
Selama penghentian sementara, operasional museum tidak sepenuhnya berhenti total. Pengelola dan staff tetap beraktifitas seperti pembuatan masker kain yang dilakukan oleh Museum Tsunami Aceh, melakukan kajian riset dan konservasi koleksi oleh Museum Ullen Sentalu Yogyakarta, penulisan buku dan pembuatan konten edukasi promosi melalui media sosial dilakukan oleh Museum Bank Indonesia.
Hilman berharap dengan adanya tantangan wabah Virus Corona, kini waktunya pengelola museum empertimbangkan pemanfaatan platform-platform baru yang memperkenalkan koleksi museum melalui teknologi informasi digital, sehingga masyarakat tetap dapat melakukan kunjung museum melalui tehnologi terkini.(tin/ipg)