Jumat, 22 November 2024

Kadinkes Jatim Benarkan Ada Rumah Sakit yang Tolak Pasien Corona

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
dr Herlin Ferliana. Foto: Dokumen/Tina suarasurabaya.net

dr Herlin Ferliana Kepala Dinkes Jatim membenarkan adanya kabar bahwa ada rumah sakit yang menolak pasien virus corona jenis baru atau COVID-19. Menurutnya, ini dikarenakan COVID-19 merupakan virus baru, sehingga terjadi fobia tersendiri tidak hanya di masyarakat, tetapi juga pihak rumah sakit.

Dari total 384 rumah sakit di Jawa Timur, Pemerintah Provinsi telah memilih 44 rumah sakit untuk menjadi rumah rujukan pasien COVID-19. Menurut Herlin, keputusan itu dilakukan setelah mempertimbangkan fasilitas di rumah sakit tersebut seperti adanya dokter spesialis paru, adanya ruang isolasi, ruang radiologi, dokter spesialis radiologi dan sebagainya.

Namun ternyata, lanjutnya, banyak rumah sakit yang menyatakan belum siap untuk menerima pasien COVID-19.

“Tapi di lapangan, tidak semua petugas itu siap untuk menerima pasien-pasien seperti itu, sehingga tidak menutup kemungkinan ada rumah sakit yang disebutkan tadi (menolak pasien COVID-19), langsung sebelum masuk dan (terindikasi) corona, langsung kirim, kirim, kirim ke RSUD dr. Soetomo,” kata Herlin saat on air di Radio Suara Surabaya dalam program “Jawa Timur Menyapa”, Kamis (19/3/2020).

Menurutnya, fenomena Corona Phobia ini hampir sama dengan kasus HIV/AIDS saat pertama kali ada di Indonesia. Saat itu, banyak rumah sakit yang menyatakan belum siap untuk menerima pasien HIV/AIDS.

“Karena virus baru, maka keliatannya bukan hanya masyarakat, tapi petugas kita ini masih agak takut. Kasusnya seperti kasus HIV. Saat kasus HIV pertama menyerang Indonesia, fasilitas-fasilitas layanan kesehatan juga seperti itu, ada fobianya,” ujarnya.

Untuk itu, ia berharap dengan adanya pertemuan antara Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim dengan para direktur rumah sakit, diharapkan adanya pemahaman yang sama untuk bersama-sama menanggulangi wabah virus corona.

“Sehingga Ibu Gubernur nanti akan mengumpulkan rumah sakit – rumah sakit ini, untuk kita sama-sama bertanggung-jawab dengan tidak mengurangi kompetensi dan kesiapsiagaan yang harus dilakukan,” tambah dr Herlin.

Diketahui, hingga Rabu (18/3/2020) kemarin, jumlah kasus positif COVID-19 di Jawa Timur ditemukan ada delapan kasus. Enam di antaranya hasil pemeriksaan spesimen di Unair, dua lainnya hasil pemeriksaan Balitbangkes Kementerian Kesehatan.(tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs