Jumat, 22 November 2024

Rektor UNAIR: Pemeriksaan Awal COVID-19 Tidak Harus di RS Khusus

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Prof Mohammad Nasih Rektor Unair di Surabaya, Rabu (18/3/2020). Foto: Abidin suarasurabaya.net

Prof Mohammad Nasih Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengatakan, pelayanan tes prascreening COVID-19 mestinya bisa dilakukan di semua Rumah Sakit bahkan Puskesmas. Sehingga, tidak berbondong-bondong periksa di satu tempat seperti Rumah Sakit Unair.

“Pelayanan tes bisa dilakukan di mana saja, terutama di prascreening. Mestinya semua RS bahkan Puskesmas bisa melakukan itu. Kalau ada orang datang ke puskesmas, diukur suhu badan, begitu tidak memenuhi persyaratan berarti aman. Masyarakat bisa lebih aman. Sehingga tidak berbondong-bondong ke satu tempat,” kata Nasih, Rabu (18/3/2020).

Nasih mempersilakan bagi masyarakat yang memiliki tanda-tanda gejala COVID-19 agar cek ke RSUA. Tapi sebaliknya kalau tidak ada tanda-tanda dan tidak sakit sebaiknya tes dulu di puskesmas.

“Kalau ada tanda-tanda silakan dicek, kalau biasa-biasa, hanya ketemu dengan orang sehat, ya kenapa dicek. Jadi tidak perlu semua,” katanya.

Nasih mengatakan, kalau pemerintah menyediakan sarana cek kesehatan lebih luas lagi maka itu lebih bagus. Paling tidak tahapan BPJS perlu diterapkan. Seperti tahap awal perlu di puskesmas saja. “Di sana, kalau dirujuk ya dibawa ke sini sehingga screening kita lebih bagus lagi. Kebijakan pemerintah harusnya begitu,” katanya.

Menurut Nasih, membludaknya orang melakukan cek ke RSUA karena efek kekhawatiran sehingga masyarakat langsung minta rujukan. Padahal, sebagai RS rujukan seharusnya menerima dari faskes di bawahnya.

“Pelayanan di tempat kesehatan, kalau itu memadai. Bahkan nggak usah ke RS khusus, ke dokter saja bisa. Sehingga RSUA tidak perlu mengukur suhu badan. Bukan berarti kami tidak mau melayani, tapi kapasitas kita terbatas,” katanya. (bid/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs