Kunjungan masyarakat ke mal di Surabaya turun sampai 25-30 persen. Sutandi Purnomosidi Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur mengatakan, penurunan ini wajar di tengah kekhawatiran masyarakat pada penyebaran virus corona (COVID-19).
“Jadi sebetulnya penurunan jumlah pengunjung terjadi hampir di semua mal. Itu tidak hanya di Surabaya tapi juga Jakarta. Kalau Surabaya, penurunannya rata-rata 25-30 persen secara umum. Memang menurut kami wajar, karena ada imbauan social distancing. menjaga jarak, jangan ke keramaian. It’s okay,” ujar Sutandi kepada suarasurabaya.net pada Rabu (18/3/2020).
Ia mengatakan, kondisi ini pasti akan segera berlalu. Sutandi Purnomosidi yang juga Direktur Marketing Pakuwon Group ini menyatakan, tidak akan membuat langkah-langkah tertentu untuk meningkatkan jumlah pengunjung.
“Kalau kami melihatnya seperti ini. Kalau kami membuat event-event untuk meningkatkan jumlah pengunjung, adalah sesuatu yang kontraproduktif. Kenapa? Karena kita juga mau mendukung program pemerintah untuk siap sementara ini sacrifice, berkorban dulu lah. Paling juga dua minggu kan,” jelasnya.
Meski begitu, ia juga berharap kondisi ini segera pulih dan kembali normal. Ia juga meminta masyarakat agar tidak panik dan tetap waspada. Menambahkan, ia menyebut mal juga melakukan langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi penyebaran virus ini.
“Kami yakin, dengan melakukan social distancing. Di Mal juga sudah kami lakukan. Contohnya, kita menjaga di dalam lift maksimal 6 orang. Line antrean berjarak 1 meter dari orang di depan dan hal-hal ini tentunya menghindarkan kita dari covid. Menyediakan sejumlah hand sanitizer. Hidup harus berjalan terus. kita tidak boleh kalah, takut oleh corona,” katanya.
Sutandi menjelaskan, hingga saat ini, event-event di mal yang direncanakan digelar di bulan Maret sudah dibatalkan. Hanya event yang direncanakan pada bulan April dan Mei tetap on schedule. (bas/ipg)