dr Pesta Manurung Kepala Humas RSUD dr Soetomo Surabaya mengklarifikasi foto pemeriksaan darah pasien yang beredar di grup WhatsApp, yang disebut-sebut positif COVID-19.
“Itu bukan foto hasil laboratorium, tapi permintaan pemeriksaan laboratorium atas nama Pasien Dengan Pemantauan (PDP) yang sedang kita rawat,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Selasa (17/3/2020).
dr Pesta menjelaskan, memang setiap hari, pagi, siang, dan sore, RSUD dr Soetomo Surabaya melakukan evaluasi pemeriksaan laboratorium terhadap pasiennya.
Saat ini, RSUD dr Soetomo Surabaya masih menelusuri sumber foto tersebut. Jika terbukti foto tersebut berasal dari petugas rumah sakit, manajemen melalui komite etik akan memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
“Mari kita sama-sama saling menjaga privasi pasien atau keluarga kita yang sedang kita rawat di mana pun itu, dengan penyakit tertentu. Imbauan kami agar masyarakat tidak lagi menyebarkan foto ini dengan menghapusnya,” kata dr Pesta.
Untuk diketahui, ada 3 tahapan sebelum seorang pasien dinyatakan suspect COVID-19.
Tahap pertama, Orang Dalam Pemantauan (ODP). Semua orang yang berasal dari negara yang sudah diyakini terjadi penularan antar manusia. Pemantauan dimaksudkan untuk mengantisipasi apabila orang tersebut sakit, sehingga bisa dengan segera dilakukan pengecekan.
Tahap kedua, Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Apabila ODP sakit dengan gejala yang mengarah ke influenza sedang atau berat seperti batuk, flu, demam, dan gangguan pernapasan, maka secara langsung dijadikan PDP.
Tahap ketiga, Suspect. Apabila PDP memiliki riwayat kontak dengan orang lain yang confirm positif COVID-19 maka dia menjadi suspect.(iss/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
