Sabtu, 23 November 2024

Jambu Biji dan Senyawa Potensial Pencegah COVID-19

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Jambu biji. Foto: Istimewa

Jambu biji mengandung senyawa kandidat potensial yang dapat digunakan untuk menciptakan obat untuk menghambat dan mencegah virus Corona jenis baru atau SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, demikian hasil penelitian Universitas Indonesia (UI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

“Komponen pada jambu biji ini cukup lengkap sebagai bahan alam yang bisa mencegah virus yang menginfeksi manusia,” kata Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam konferensi pers di Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, Jumat (13/3/2020), seperti dilansir Antara.

Berdasarkan hasil skrining aktivitas terhadap ratusan protein dan ribuan senyawa herbal terkait dengan mekanisme kerja virus, diperoleh beberapa golongan senyawa yang berpotensi untuk menghambat dan mencegah virus SARS-CoV-2 untuk menginfeksi manusia.

Golongan senyawa tersebut antara lain hesperidin, rhamnetin, kaempferol, kuersetin dan myricetin yang terkandung dalam jambu biji dengan daging buah merah muda, kulit jeruk, dan daun kelor.

Hasil penelitian itu juga didukung sejumlah kajian terdahulu yang menunjukkan jambu biji (Psidium guajava) dengan daging buah warna merah muda memiliki kandungan senyawa yakni myricetin, kuersetin, luteolin, kaempferol dan hesperidin.

Myricetin berfungsi sebagai penghambat atau inhibitor helicase SARS coronavirus (Yu et al, 2012). Kuersetin sebagai penghambat atau inhibitor non-competitive 3CLPro dan PLpro (Lin et al, 2005; Nguyen et al, 2012). Luteolin sebagai inhibitor protein furin yang diduga sebagai salah satu enzim yang memecah protein S (spike) virus Corona seperti pada MERS (Peng, et al, 2017; Kleine, et al, 2018).

Kaempferol berfungsi sebagai inhibitor non-competitive 3CLPro dan Plpro (Park, et al, 2017). Hesperidin yang menghambat ikatan domain pengikat reseptor (receptor-binding domain/RBD) dari protein Spike SARS-COV-2 dengan reseptor ACE2 (enzim pengubah angiotensin atau angiotensin-converting enzyme/ACE) pada manusia sehingga diprediksi berpotensi dalam menghambat masuknya virus SARS-COV-2 (Wu, et al, 2020).

Penemuan senyawa kandidat potensial di jambu biji, kulit jeruk, dan daun kelor itu dilakukan oleh gabungan peneliti multi disiplin dari UI dan IPB yang mencakup Departemen Kimia Kedokteran Fakultas Kedokteran UI, Klaster Bioinformatics Core Facilities di Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) Fakultas Kedokteran UI, Klaster Drug Development Research Center di IMERI Fakultas Kedokteran UI, Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan Obat Fakultas Farmasi UI, Rumah Sakit UI, Pusat Studi Biofarmaka Tropika IPB dan Departemen ilmu Komputer IPB.(ant/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs