Jumat, 22 November 2024

Jokowi Presiden Dorong Sektor Pertanian Terapkan Manajemen Modern

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden memberikan arahan dalam acara pembukaan The 2nd Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) 2020 sekaligus Musyawarah Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Kamis (12/3/2020), di Istana Negara, Jakarta. Foto : Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden menyatakan, kebijakan dan program pembangunan pertanian harus dijalankan mulai dari hulu hingga hilir.

Hal itu penting supaya bisa memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Jokowi, transformasi sektor pertanian di Indonesia sulit dilakukan tanpa adanya perubahan dalam manajemen pembangunan pertanian.

Pernyataan itu disampaikan Presiden dalam acara pembukaan The 2nd Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) 2020 sekaligus Musyawarah Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Kamis (12/3/2020), di Istana Negara, Jakarta.

“Sektor pangan dapat mendorong tingkat kesehatan yang lebih baik sehingga mampu meningkatkan produktivitas bangsa dan negara kita. Oleh sebab itu, pekerjaan yang berkaitan dengan pangan, pertanian, itu betul-betul harus dilihat dari hulu sampai hilir. Tidak bisa kita hanya melihat hulunya, atau melihat hilirnya, atau mengurus hulunya tapi tidak mengurus hilirnya,” ujarnya.

Dengan daratan yang cukup luas, lanjut Presiden, Indonesia masih punya lahan dan ruang yang besar bagi peningkatan sektor pertanian. Tapi, diperlukan kesiapan baik dari sisi infrastruktur pertanian serta edukasi dan kesediaan bibit yang tepat dan unggul.

“Inilah saya kira fungsi-fungsi HKTI dalam menyelesaikan persoalan-persoalan seperti itu,” kata Presiden.

Selain itu, Jokowi mengatakan, sektor pertanian juga harus pandai melihat peluang dan ceruk pasar yang sebenarnya cukup besar namun jarang tersentuh.

“Seperti misalnya pertanian khusus komoditas buah tropis yang memiliki permintaan dalam jumlah besar dari mancanegara. Demikian pula dengan rempah-rempah dan tanaman herbal yang banyak dimiliki Indonesia,” paparnya.

Presiden menambahkan, selama ini sektor pertanian cenderung menanam sejumlah komoditas yang tidak banyak berubah sejak puluhan tahun. Maka dari itu, dibutuhkan keberanian untuk mengupayakan hal-hal baru dengan model pengembangan yang tepat disertai dengan manajemen kualitas yang baik untuk menangkap peluang pasar yang besar.

“Apa ada yang memiliki 10 ribu hektare yang hanya ditanami buah tropis di negara kita? Permintaan yang datang ke saya misalnya manggis. Permintaan banyak tapi barangnya enggak ada. Dari Timur Tengah, Eropa, Tiongkok, tapi barangnya enggak ada,” ucapnya.

Lebih lanjut, Presiden menyebut sektor pertanian tidak akan mampu menyelesaikan masalah peningkatan produksi, baik dari sisi kualitas mau pun kuantitas, jika masih terpaku dengan cara lama yang sudah tidak sesuai lagi dengan era Industri 4.0.

Kepala Negara bilang, sekarang dibutuhkan transfer kemampuan penggunaan dan penerapan teknologi bagi peningkatan pertanian.

“Saya rasa urusan yang berkaitan dengan teknologi, aplikasi, ini mulai bermunculan. Jangan biarkan lahan-lahan kosong yang tidak produktif terutama di luar Jawa itu betul-betul masih menganggur dan tidak dimanfaatkan,” imbuhnya.

Pemerintah, sambung Jokowi, memberikan dukungan yang cukup besar bagi para pelaku usaha baik mikro, kecil, dan menengah untuk mengembangkan usaha pertanian.

Tahun ini, pemerintah mengalokasikan anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus sektor pertanian sebesar Rp50 triliun.

“Manfaatkan itu. Buat sebuah proposal bisnis yang baik dan menunjukkan itu sebuah pekerjaan yang dikelola dengan cara-cara modern, kalkulasi yang baik, sehingga memberikan kepercayaan pada perbankan bahwa pertanian memang bisa menghidupi kita dan pertanian bisa dijadikan tumpuan bagi ekonomi negara kita,” tandasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, di antaranya Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian, dan Moeldoko Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia.(rid/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs